Langsung ke konten utama

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁

Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir.

Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet.


Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani.

Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe

(Totole Kaldu Rasa Jamur) 

Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tulisan china emang ekais banget, karena emang ini produk china, tapi tenang bu ibu, ini sudah ber BPOM,  juga sudah ada bahasa Indonesianya, supaya paham apa aja yang bakal masuk ke tubuh kita.

(Informasi Produk) 

Ini bagian belakanya berisi seluruh informasi, bahan baku, kegunaan, hingga sepatah dua patah kata dari sang produsen. Fungsi Totole kaldu ini adalah sebagai penyedap pengganti MSG, bisa juga buat taburan di kuah bakso, buat kaldu sup,  dan banyak lagi.

Karna di keterangan bungkusnya ini adalah granula, maka aku sudah berpikir kalau ini pasti teksturnya butiran, dan ternyata benar.

(Butiran Kaldu Jamur) 

Iseng aku coba icip-icip.... dan...  Seriusss enakkk banget..banget..banget. So, bohong banget kalau bilang makanan gurih pasti banyak mecin nya.

Ini tuh ya, gurih asin garem dan emang gak bikin lidah bergetar (menurut aku lho ya..), itu bedanya dengan produk sejenis ber-MSG sintetik, gak percaya coba aja? Tapi bagaimanapun ini tetap mengandung garam, kalau kebanyakan ya sama-sama juga bisa bikin bergetar lidah.

Aroma jamur juga sangat terasa, gurih-gurihnya enak banget, berarti ini gak bohong,  bahwa komposisi jamurnya lumayan banyak.

Yang bikin berkeringat dingin cuman harganya aja bu ibu, mahalll 😥😅 (kalau dibanding kalau lain), aku beli sekitar 10 ribu cuman dapet 80gr doang. Yang ber-MSG mungkin udah dapat 2X lipatnya.. Hadohhh..

So, untuk Totole Kaldu Rasa Jamur ini aku Kasih penilaian:

🍄 Rasa: 5/5
🍄 Kemasan: 5/5
🍄 Harga: 4/5
🍄 Beli lagi: ya/ tidak / mungkin

Komentar

Anonim mengatakan…
mau tanya di supermarket mana ajah yah sudah ada yah ??saya juga lagi nyari nih
Anonim mengatakan…
Ada label halalnya kah?
Anonim mengatakan…
Totole ini mengandung hidrolisa protein sayur, istilahnya nama lain Dari MSG. Sama aja ini mah, memang non MSG tapi tetep ada vetsinnya berupa hidrolisa protein sayur.
Anonim mengatakan…
Bisa liat label halalnya?
Anonim mengatakan…
Waduuh, kok gak ada yg dibales? Halal gak nih? Labelnya?
Anonim mengatakan…
gak berarti yang ga ada label halalnya terus langsung jadi haram kan? cilok di pinggir jalan juga ga ada label halalnya
resep masakan indonesia mengatakan…
bagus juga bahan pangan jamur nih. dan bisa menambah resep resep bunda lainnya
Unknown mengatakan…
Supermarket mana Bu yg udh jual? Punya aku tinggal dikit
Anonim mengatakan…
Dimana saya bisa membeli bubuk kare ini?
begitu sy makan, lidah dan seisi mulut bergetar hebat...sepertinya sy tidak cocok...
Annisaa T.K mengatakan…
Karena ini tetap menggunakan garam, jadi tetap harus dipakai secukupnya saja, kalau kebanyakan gak bagus juga meskipun tanpa penyedap sintetik, garam bisa bikin lidah bergetar kalau kebanyakan..
Unknown mengatakan…
Kenapa komposisi nya beda2 ya.Barusan sy beli yg kemasan 400gr. Komposisi nya ada mononatrium L glutamat nya. Kenapa di kemasan 200gr ngga ada ya. Ini sebenernya mengandun MSG ngga ya? Ko saya jd ragu
Annisaa T.K mengatakan…
Kalau setahu aku ini tetap mengandung penguat rasa alami bawaan dari jamur yang memang fungsinya buat bikin gurih masakan.. wah, masa bisa beda-beda gitu ya? Serius baru tahu😅 kalo pengalaman aku sih belum pernah dapat yang ada kandungan yang disebutkan itu baik yang 200 g atau 400 g, nanti aku update kalo aku dapat deh...
Teguh Sakura mengatakan…
Ana juga sempat mau beli yang kemasan 80 gram, tapi ada tulisan mononatrium L glutamat.
Ini kan sama saja dengan MSG.
Akhirnya beli Maggi Magic rasa Ayam saja, murah meriah dan enak.

mengenai MSG ini, di Luar Indonesia, gak heboh seperti kebanyakan orang yang anti MSG.
Saus Tiram Original yang dibuat oleh penemunya Lee Kum Kee itu ada MSG nya.
Kecap Asin kelas atas dari Jepang yang merk Kikkoman juga ada MSG nya.
Merk merk itu dipakai koki koki kelas atas.

Semoga membantu.
Annisaa T.K mengatakan…
betul Mas teguh, terimakasih penjelasannya.
Anonim mengatakan…
Betul pak Teguh, produk Totole sebetulnya ada MSG nya juga, dari rasa gurih nya sudah ketahuan itu MSG, yg membedakan adalah, bahwa Totole adalah MSG yg ada rasa jamur nya,karena emang kaldu jamur utk para vegetarian, vegetarian.Sedangkan micin2 lain biasanya ada tambahan bahan hewani nya.

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Seblak Klasik Enak

Seblak adalah salah satu camilan yang awalnya bercokol (bahasanya dong...hehe) di daerah Jawa Barat. Aku masih sangat ingat sepulang sekolah kalau kumpul-kumpul dengan teman satu geng di salah satu rumah dari kami, pasti menu wajib yang menemani kami buat PR atau sekedar ngobrol-ngobrol tentang Boyband Westlife  dan gosip sekolah adalah seblak. Dan kayaknya kami gak akan pernah lupa cara membuat seblak itu sampai sekarang. Aku sama sekali gak menyangka seblak akan setenar ini sekarang. Di mana-mana ada yang jual seblak, bahkan sampe ujung pulang Jawa atau bahkan sampai ke luar pulau. Sayangnya seblak yang banyak beredar di kebanyakan warung-warung seblak sekarang menurutku tidak "original". Karena setahuku seblak yang aku kenal sejak jaman sekolah itu bukan seblak yang banyak dijual sekarang: banyak kuahnya sampai sulit membedakan antara sebelak dan bakso tusuk dengan warna merah merona yang menyala-nyala (apa sihhh...hehe). Selain itu, sekarang itu lebih heboh aja, ada yang ...

Review: Mamasuka Spicy Topokki

Ini sepertinya akan menjadi camilan berikutnya kalau lagi konsen nulis novel... hehe awalnya aku sama sekali gak kenal makanan-makanan Korea, sampe suatu ketika aku tiba-tiba keranjingan nonton Drakor..😝 Drakor dampaknya parah banget di aku, selain bikin ide tulisan aku jadi mengalir (apa lagi kalau pas ngerjain gendre romance), makanan-makanna yang tampil di film nya langsung bikin nelen ludah semua, pengen coba T.T Selain itu juga, dampak lainnya aku jadi hobi juga coba-coba masak makanan Korea, meskipun kadang rasa autentiknya ya ngira-ngira juga, semoga aja bisa kesampaian pergi ke Korea ya buat ngerasain rasa aslinya.. Aamiin (kenceng banget dah). So, hari ini aku mau review salah satu makanan Korea produk lokal, tapi rasanya menurut aku bersaing sama produk-produk import yang pernah aku coba. Daftar Isi : Unboxing Topokki Harga Topokki instan Mamasuka Toppoki halal Unboxing Topokki Kali ini aku tertarik mencoba Toppoki rasa Spicy dari brand Mamasuka, bungkusnya rata-rata...

Review: Kopi Java Preanger, Kopi Arabika dengan Aroma yang Kuat

(Java Preanger Coffee)  Sebenarnya aku bukan master di bidang kopi, cuma gegara nonton liputan di TV1 tentang sejarah kopi di Indonesia. Dan mendengar nama gunung Manglayang disebut-sebut di sana 😁 Jadi merasa tergerak buat tahu lebih banyak, dan setelah itu aku jadi menemukan alasan kenapa Dee Lestari bikin novel filosofi kopi (walaupun belum pernah juga baca sih.. Hehe). Ada cerita panjang dibalik segelas kopi yang kita minum, bahkan di negara eropa acara minum kopi udah jadi semacam kultur, tiada hari tanpa kopi. Mungkin itu juga yang membuat, kenapa dulu Belanda begitu agresif memberlakukan tanam paksa kopi di beberapa daerah di Indonesia. Indonesia memang salah satu negara penghasil biji kopi terbesar dunia (kalau gak salah no 3 gitu ya?). Mulai dari sabang sampai merauke kita punya jenis kopi dengan cita rasa yang khas. Namun, sudah kenal dengan Java Preanger Coffee? Konon katanya ini adalah jenis kopi tertua yang pernah dibudidayakan di Indonesia. Java Preanger Co...

Belajar dari Makanan Rumah Sakit

Lama tidak update blog, rasanya hampa-hampa gimana gitu #lebay. Alhamdulillah.. Anak kedua saya sudah lahir, dengan penuh drama dan tanpa diduga-duga. Disini aku gak akan bahas detail proses lahirannya karena ini bukan blog parenting or semacamnya 😄. Untuk anak kedua ini, aku harus di rawat di rumah sakit karena divonis terkena preeklamsia, semacam "penyakit" khas ibu hamil. Dari cuma baca-baca di internet tentang komplikasi kehamilan ini, eh malah ngalamin sendiri, sedih pasti tapi itu adalah takdir terbaik yang sudah digariskan Allah swt. Apa pun yang pasti aku banyak belajar dan bersyukur untuk 9 hari menginap di rumah sakit. Kalau boleh curhat sedikit, di rawat di rumah sakit memang bukan suatu yang menyenangkan, at least aku pribadi selama di rumah sakit gak perlu repot mengerjakan pekerjaan rumah dan dapur, gak perlu ngurus anak, dan intinya benar-benar istirahat termasuk nulis blog dan pekerjaan lainnya. Selain banyak belajar makna ikhlas dan bersyukur, aku juga ba...