Langsung ke konten utama

Review: Bubur Cianjur Dengan Kuah Kuning yang Mantap

Ternyata bubur meskipun sama-sama lembek, rasanya tidak selalu sama. Bubur dalam hal ini bubur ayam yang mainstream biasanya hanya berkutat pada toping yang terdiri dari: seledri, sedikit merica, kacang kedelai goreng, sedikit kecap manis, dan tentu suiran ayam. Dan rasanya ya sudah dapat dibayangkan lah ya.

Selama 25 tahun merasakan rasa bubur yang sama, dan sudah terplot bahwa rasa bubur ya gitu-gitu aja, kebetulan aku gak pernah ada niat juga beli bubur di kota lain, cuma biar tau rasanya sama atau beda 😁, tapi karena suamiku orang luar kota Bandung, aku bersyukur juga, pertama kali main ke rumah mertua di Cianjur, dan diperkenalkan lah dengan bubur yang rasanya enakkkk ini, yang mana setiap main ke cianjur berasa ada yang kurang kalau gak menyantap bubur Cianjur.

Bubur sendiri adalah sejenis makanan yang dimasak dengan cara direbus hingga sangat lunak. dan tentu saja tidak hanya beras ya, bisa kacang hijau, ketan hitam, dan sebagainya, asalakan teksturnya benar-benar lunak mendekati encer.

Sekarang di Bandung jenis bubur sudah berkembang, tidak hanya bubur yang berisi seledri, merica, kacang kedelai goreng, suir daging ayam dan kecap manis, atau kalau sedikit premium ditambah ati ampela dan cakue. Tapi sudah beragam jenis, salah satunya bubur Cianjur yang sekarang juga sudah banyak di jual di sini, hmm..mungkin karena rasanya yang khas dan beda itu ya.

Penyajian bubur ayam normalnya untuk sarapan, walaupun sebetulnya sangat kondisional, untuk orang sakit makan bubur bisa sampai tiga kali sehari. Sebetulnya kalau ingin melihat lebih jauh, rasa bubur berbeda, meskipun di jual oleh pedagang di kota yang sama, apa lagi jika dijual di kota yang berbeda ya, misal di menado, yang memiliki bubur khas juga. Mungkin beda tangan yang membuat, membedakan rasa masakannya 😃

Yang membuat aku terpesona dengan bubur Cianjur tentu aja rasanya, kalau biasanya selama ini bubur yang mampir ke mulut aku berasa sedikit manis, karena faktor bubuhan kecap manis. Untuk rasa bubur yang satu ini, beda banget, rasanya asin. Aku dari pertama coba udah feeling ( sebelum banyak di jual di Bandung), bubur ini pasti bakal jadi hits, eh bener aja kan..gak lama dari itu aku mulai melihat penjual bubur Cianjur semakin banyak bertebaran di kota Bandung.

Soal harga bervariasi, sama aja kayak bubur kebanyakan. Tapi kalau beli langsung di cianjur, kisaran harga satu porsi normal antara 5 - 10 ribu, harga untuk kaki lima sampai setara resto. Masih murah lah ya, dibandingkan di Bandung yang masang tarip harga bubur ada sampai 15 ribu..hehe kalau di kota kamu gimana?

(Bubur Khas Cianjur)
Hmm.. sebelum mengulik rasanya, aku jabarkan dulu ya konten yang membuat bubur Cianjur ini khas menurut aku:

  • Tumisan daun bawang dengan bumbu kuning : Ini yang sangat mencolok dari bubur Cianjur dibandingkan kebanyakan bubur yang pernah aku makan, kehadiran tumisan bawang daun bumbu kuning ini ( dan kalau yang premium dikasih ati ampela di dalamnya ) cukup istimewa, membuat rasa bubur menjadi lebih hidup, gak kaya bubur untuk orang sakit. Rempah-rempah dari bumbu kuningnya bikin bubur ini beda aja. Love it!👌
  • Kecap Asin : Biasanya bubur Bandung tambahannya kecap manis, bahkan kebanyakan kecap manis jadi berasa makan bubur sumsum. Untuk bubur yang satu ini kecap yang digunakan adalah kecap asin, kalau menurutku sih udah cocok banget.
  • Kerupuk warna-warni: Aku gak tau siapa pertama kali yang punya ide masukin kerupuk ini ke dalam buburnya, tapi bukan aneh lagi ya, kerupuk putih dengan pinggiran warna-warni ini memiliki rasa "bawang" yang pekat, iya gak? Nah, jadi kalau di jadikan toping bubur ya jatuhnya sempurna banget, kalaupun gak ada bawang merah goreng ( tapi pasti ada biasanya), kayanya dengan kerupuk ini udah terwakili banget, lengkap deh bawang merah dan bawang putih di dalamnya. Dan uniknya lagi kerupuknya diancurin segala, entah ada filosofinya atau engga, tapi ini menurut aku unik banget.
Aku pernah makan bubur Cianjur ini dibeberapa tempat, mulai dari yang sekelas resto sampai penjual kaki lima, bentuk dan penyajiannya seragam, rasanya juga ampir gak jauh,..serius, kok bisa ya 😃 mungkin paling isi di dalam tumisannya aja: yang mahalan dikit dikasih ati ampela, tapi gak jauh aja dari tiga hal itu, apa mungkin ini perasaan aku aja? 😊

Hmm...yang bikin nganenin adalah rasa asin dari entah itu kecap asin atau tumisan bawang daun bumbu kuningnya, tapi khas banget. Kemudian, rata-rata buburnya lebih encer dari pada di kota tempat aku tingga, kalau di Bandung terkenal banget bubur anti tumpah, nah kalau di Cianjur udah gak ada cerita, karena encer ya pasti tumpah, tapi soal rasa semuanya bawa ciri khas masing-masing 👏👍

Kalau di Bandung kontras banget, antara bubur versi resto dengan versi kaki lima, mau dari topingnya atau rasanya, walaupun ada juga yang kaki lima tapi rasa bintang lima. Yang seragam cuman satu: rasanya manis, tentu saja karena kecap manisnya, mau dia pakai telor rebus kek, mau pake ati ampela kek, mau pake cakue kek, gara-gara kecap manis, rasanya ya menurut aku kalau kebanyakan kecapnya jadi berasa makan bubur sumsum..

So, untuk Bubur Khas Cianjur ini, aku punya penilaian:

🍛 Rasa: 5/5
🍛 Komposisi bahan pelengkap: 5/5
🍛 Keunikan: 5/5
🍛 Harga: 5/5
🍛 Beli lagi: ya / tidak

Juara!!!!

Mungkin sementara itu aja yang bisa aku ceritain, kapan-kapan mungkin akau akan coba mengeksekusi resepnya ya, ini masih tanya sana sini dan icip-icip dulu, sebelum sempat dipraktekan di Dapur Mama Badar. Makasih sudah membaca, dan kamu wajib coba Bubur Cianjur ini!

Komentar

rukunya7 mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Makanan Rumah Sakit

Lama tidak update blog, rasanya hampa-hampa gimana gitu #lebay. Alhamdulillah.. Anak kedua saya sudah lahir, dengan penuh drama dan tanpa diduga-duga. Disini aku gak akan bahas detail proses lahirannya karena ini bukan blog parenting or semacamnya 😄. Untuk anak kedua ini, aku harus di rawat di rumah sakit karena divonis terkena preeklamsia, semacam "penyakit" khas ibu hamil. Dari cuma baca-baca di internet tentang komplikasi kehamilan ini, eh malah ngalamin sendiri, sedih pasti tapi itu adalah takdir terbaik yang sudah digariskan Allah swt. Apa pun yang pasti aku banyak belajar dan bersyukur untuk 9 hari menginap di rumah sakit. Kalau boleh curhat sedikit, di rawat di rumah sakit memang bukan suatu yang menyenangkan, at least aku pribadi selama di rumah sakit gak perlu repot mengerjakan pekerjaan rumah dan dapur, gak perlu ngurus anak, dan intinya benar-benar istirahat termasuk nulis blog dan pekerjaan lainnya. Selain banyak belajar makna ikhlas dan bersyukur, aku juga ba...

Resep Italian Potato Wedges

Kentanggggg... Love it sooooo muchhh... Menu kentang apa pun suka, mau di goreng, jadiin perkedel, balado, apa pun... Suka bangett... Di rumah ada stok kentang, yang rencananya mau dibikin sop, tapi gak keburu aja, ya sudah kita bikin yang yummmy ala cafe aja.. 😉 Potato Wedges seringnya ketemu di menu-menu western, emang cocok banget buat makanan karbo yang pasangannya sama steak, ayam panggang, etc. Tekstur kentangnya kres..kres..pokonya enak. Dan pengen coba-coba bikin sendiri di rumah, dan hasilnya no bad... Enakkkk banget... Jadi pengen bikin lagi.. Bikin lagi.. Buat yang pengen coba, bisa contok resep ini ya..😊 RESEP ITALIAN POTATO WEDGES ( Potato Wedges ala Dapur Mama Badar)  Waktu memasak: 30 menit Porsi: 2-3 orang Bahan: 🍟 250 gr Kentang, bersihkan kulit dari kotoran (kulit tetap dipakai) Bahan Pencelup: 🍟 1 butir telur 🍟 75 ml susu segar 🍟 100 gr tepung roti 🍟 1 sdt Italian seasoning 🍟 1/2 sdt merica bubuk 🍟 1/4 sdt garam 🍟 Minyak untu...

Resep Balakutak Hideung (khas sunda )

Masak…masak…udah lama ga post soal dapur. Baiklah teman-teman, kali ini kita coba masak yang ngga banget penampilannya..” Balakutak Hideung”…but, don’t judge a book by its cover ya, meski item-item begini rasanya enak… Sebelumnya kita kenalan dulu sama balakutak, sejenis makhluk apakah ini? Nah, sering orang gagal paham soal balakutak, dibilangnya cumi…padahal bukan lho (ya sodaranya cumi kali ya soalnya mirip..maksa). Balakutak itu disebut juga ikan nus atau sotong, bedanya sama cumi: kalo cumi panjang-panjang terus cangkangnya lunak ya, kalo balakutak versi buntetnya alias aga bulet-bulet gitu. Kalo di warung warnanya lebih putih dengan corak kaya batik gitu, dan tentu saja sudah mati..(iihh..males juga kalo diurusnya masih hidup-hidup…geli banget tentakelnya. Sotong memiliki cangkang keras yang kaya akan kalsium (tapi tentu cangkangnya ga bisa kita makan ya). Kalau dari fotonya kaya cangkang kerang ya, padahal aslinya itu ada di dalem. Sotong seperti halnya cumi, sumber protein y...

Resep MPASI 6 Bulan: Mango Sticky Rice

Menu makanan penutup ini pernah booming pas aku lagi hamil, walaupun sempat aneh juga masa mangga dicampur beras ketan, karena lidahku sudah terplot kalau beras ketan identik dengan yang asin-asin.. Hehe. Tapi kalau buat yang suka rasanya emang manis-manis gurih seger gitu. Tiba-tiba jadi kepikiran, kenapa paduan ini gak dijadikan variasi MPASI buat anakku aja, walaupun dasarnya dalam MPASI mah tabrak menu apa juga sah-sah aja ya.. Hehe (mana ada orang dewasa yang mau makan menu ayam dibelender sama apel, atau ikan salmon sama buah pear.. 😂), yang penting gizinya. Tapi kalau yang ini tabrak menu lain cerita, emang sudah terbukti lezatnya, walaupun pasti ada penyesuaian menu sticky rice buat orang tuanya sama sticky rice buat baby. Silahkan di coba, kalau anakku, dia suka menu kekinian yang satu ini.. 😁 RESEP MANGO STICKY RICE MPASI 6 + Mango Sticky Rice MPASI 6+ Porsi: 2 Waktu memasak: 20 menit Bahan: 🍚 2 sdm tepung beras putih 🍚 250 ml air matang 🍚 60 gr mangga mata...

Resep Tumis Jagung Manis

Jagung manis sangat lezat, dan panganan yang paling populer berbahan baku jagung manis adalah jagung bakar. Selain jagung bakar, makanan yang identik dengan jagung manis, perkedel jagung maupun bakwan jagung adalah olahan lainnya yang juga enak berbahan dasar jagung manis. Yang menonjol dari jagung manis dibanding jagung biasa adalah teksturnya yang crunchy, karena kadar air pada jagung manis cukup banyak, dan tentunya rasa manis natural yang tidak tergantikan. Kalau dipikir-pikir jagung itu kan salah satu Sumber karbohidrat, kalau aku bikin bakwan jagung, berarti di tambah karbohidrat lagi dari tepung, belum lagi nanti pas sudah jadi di makan bersama nasi yang notabene karbohidrat juga, maka menumpuklah karbohidrat di tubuh ini... Tidakkkkk 😂 Jadi bagaimana kalau kali ini kita tumis (orek) saja jagung manisnya, selain menghindari kebanyakan karbohidrat, juga mengurangi penggunaan minyak. Dan ini juga bisa jadi isian resoles lho.. Rasanya juga tak kalah enak dengan ...