Langsung ke konten utama

Resep Telor Balado

Telor Balado paling sering nangkring di warung nasi, gak cuman waung nasi padang, di warung tegal juga salah satu menu yang kayaknya setiap hari ada. Telor balado salah satu menu lauk hewani yang terbilang murah dibanding lauk hewani lainnya, makanya paling sering dipilih mahasiswa.

Balado sendiri sebetulnya nama sebuah teknik memasak, jadi bukan nama bumbu atau sengaja nama makanan, jadinya balado adalah cara menumis bumbu-bumbu beserta cabe merah yang dihaluskan, dan memang khas asal minangkabau. 

Gak cuman telor aja yang bisa di balado, namun bisa ayam, daging, atau apa pun itu yang memasukan cabe merah giling ke dalamnya, kemudian di tumis bersama rempah-rempah. Citra rasa balado pedas hangat, karena sebetulnya rasa cabe gak sepedas cabe rawit (cengek: bahasa Sunda), tapi karena warnanya yang merah menyala, jadi kesannya emang rada angker di mulut 😝

Resep balado adalah salah satu masakan yang paling pertama aku bisa setelah menumis, lumayan gampang, tapi setingkat lebih sulit dari menumis ya. Karena perlu ngulek-ulek atau menghancurkan bumbu-bumbunya. Jadi sangat cocok untuk pemula, rasanya udah pasti aman, karena gak pake bumbu aneh-aneh.

Dalam balado , bumbu wajib tentu aja cabe, tapi kadang ada juga yang menambahkan tomat, untuk efek agak becek dan mungkin aroma segar. Tapi bisa juga hanya cabe giling, dan untuk rempahnya ada yang hanya menggunakan bawang putih saja, ada yang bawang merah saja, ada yang keduanya. Tapi kalau tanpa cabe tentu saja bukan balado. 

Kali ini aku akan memasak resep telor balado, yang simpel banget, dan memasaknya relatif cepat. Ini dia ya bu ibu....

RESEP TELOR BALADO



Waktu memasak: 45 menit

Bahan:
🍳 4 butir telur ayam
🍳 air untuk merebus telur
🍳 3 ruas lengkuas, geprek
🍳 1 lembar daun salam
🍳 1 buah serai, geprek
🍳 2 lembar daun jeruk
🍳 garam dan gula secukupnya
🍳 minyak secukupnya untuk menggoreng telur dan menumis bumbu

Bumbu halus:
🍳 50 gr cabe merah keriting (sekitar 10 buah )
🍳 25 gr cabe merah besar (sekitar 2 buah )
🍳 5 siung bawang merah
🍳 3 siung bawang putih

Cara:
🍳 Rebus telur dengan api sedang, sekitar 25 menit. Kemudian tiriskan, sambil menunggu dingin untuk dipisahkan dari cangkang telur, siapkan bumbu halus, dan panaskan minyak untuk menggoreng telur.
🍳 Setelah minyak panas, goreng telur rebus satu persatu hingga berkulit dan kecoklatan ( tapi ada juga yang gak di goreng, kalau digoreng tujuannya biar lebih harum aja aromanya).
🍳Minyak untuk menggoreng di simpan di wadah lain dan sisakan sekitar 5 sdm makan untuk menumis bumbu halus. Setelah minyak panas, masukan bumbu halus, tumis sebentar lalu masukan lengkuas, daun salam, serai, dan daun jeruk. Tumis hingga harum dan bumbu matang, jika tidak matang rasa getir dari cabe akan terasa, and it's not good.
🍳 Masukan telur satu persatu, jika ingin agak berkuah boleh tambahkan air sekitar 50 ml, tidak juga tidak masalah. Tambahkan garam dan gula, koreksi rasa.
🍳 Jika sudah harum dan rasa pas, api boleh dikecilkan, dan resep telor balado siap disajikan.

Tips: agar saat menggoreng telur api tidak muncrat, pertama saat memasukan telur, minyak jangan dalam keadaan terlalu panas, dan api dalam kondisi kecil saja, sedikit demi sedikit tingkatkan nyala api, jika sudah tidak terdengar lagi suara cipratan air dan sudah sedikit berkulit, api boleh dinyalakan dalam kondisi sedang, dan telur dapat di goreng hingga menciptakan kulit yang kecoklatan.

Selamat mencoba!😋

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Cara Membuat Seblak Klasik Enak

Seblak adalah salah satu camilan yang awalnya bercokol (bahasanya dong...hehe) di daerah Jawa Barat. Aku masih sangat ingat sepulang sekolah kalau kumpul-kumpul dengan teman satu geng di salah satu rumah dari kami, pasti menu wajib yang menemani kami buat PR atau sekedar ngobrol-ngobrol tentang Boyband Westlife  dan gosip sekolah adalah seblak. Dan kayaknya kami gak akan pernah lupa cara membuat seblak itu sampai sekarang. Aku sama sekali gak menyangka seblak akan setenar ini sekarang. Di mana-mana ada yang jual seblak, bahkan sampe ujung pulang Jawa atau bahkan sampai ke luar pulau. Sayangnya seblak yang banyak beredar di kebanyakan warung-warung seblak sekarang menurutku tidak "original". Karena setahuku seblak yang aku kenal sejak jaman sekolah itu bukan seblak yang banyak dijual sekarang: banyak kuahnya sampai sulit membedakan antara sebelak dan bakso tusuk dengan warna merah merona yang menyala-nyala (apa sihhh...hehe). Selain itu, sekarang itu lebih heboh aja, ada yang ...

Review: Mamasuka Spicy Topokki

Ini sepertinya akan menjadi camilan berikutnya kalau lagi konsen nulis novel... hehe awalnya aku sama sekali gak kenal makanan-makanan Korea, sampe suatu ketika aku tiba-tiba keranjingan nonton Drakor..😝 Drakor dampaknya parah banget di aku, selain bikin ide tulisan aku jadi mengalir (apa lagi kalau pas ngerjain gendre romance), makanan-makanna yang tampil di film nya langsung bikin nelen ludah semua, pengen coba T.T Selain itu juga, dampak lainnya aku jadi hobi juga coba-coba masak makanan Korea, meskipun kadang rasa autentiknya ya ngira-ngira juga, semoga aja bisa kesampaian pergi ke Korea ya buat ngerasain rasa aslinya.. Aamiin (kenceng banget dah). So, hari ini aku mau review salah satu makanan Korea produk lokal, tapi rasanya menurut aku bersaing sama produk-produk import yang pernah aku coba. Daftar Isi : Unboxing Topokki Harga Topokki instan Mamasuka Toppoki halal Unboxing Topokki Kali ini aku tertarik mencoba Toppoki rasa Spicy dari brand Mamasuka, bungkusnya rata-rata...

Review: Kopi Java Preanger, Kopi Arabika dengan Aroma yang Kuat

(Java Preanger Coffee)  Sebenarnya aku bukan master di bidang kopi, cuma gegara nonton liputan di TV1 tentang sejarah kopi di Indonesia. Dan mendengar nama gunung Manglayang disebut-sebut di sana 😁 Jadi merasa tergerak buat tahu lebih banyak, dan setelah itu aku jadi menemukan alasan kenapa Dee Lestari bikin novel filosofi kopi (walaupun belum pernah juga baca sih.. Hehe). Ada cerita panjang dibalik segelas kopi yang kita minum, bahkan di negara eropa acara minum kopi udah jadi semacam kultur, tiada hari tanpa kopi. Mungkin itu juga yang membuat, kenapa dulu Belanda begitu agresif memberlakukan tanam paksa kopi di beberapa daerah di Indonesia. Indonesia memang salah satu negara penghasil biji kopi terbesar dunia (kalau gak salah no 3 gitu ya?). Mulai dari sabang sampai merauke kita punya jenis kopi dengan cita rasa yang khas. Namun, sudah kenal dengan Java Preanger Coffee? Konon katanya ini adalah jenis kopi tertua yang pernah dibudidayakan di Indonesia. Java Preanger Co...

Belajar dari Makanan Rumah Sakit

Lama tidak update blog, rasanya hampa-hampa gimana gitu #lebay. Alhamdulillah.. Anak kedua saya sudah lahir, dengan penuh drama dan tanpa diduga-duga. Disini aku gak akan bahas detail proses lahirannya karena ini bukan blog parenting or semacamnya 😄. Untuk anak kedua ini, aku harus di rawat di rumah sakit karena divonis terkena preeklamsia, semacam "penyakit" khas ibu hamil. Dari cuma baca-baca di internet tentang komplikasi kehamilan ini, eh malah ngalamin sendiri, sedih pasti tapi itu adalah takdir terbaik yang sudah digariskan Allah swt. Apa pun yang pasti aku banyak belajar dan bersyukur untuk 9 hari menginap di rumah sakit. Kalau boleh curhat sedikit, di rawat di rumah sakit memang bukan suatu yang menyenangkan, at least aku pribadi selama di rumah sakit gak perlu repot mengerjakan pekerjaan rumah dan dapur, gak perlu ngurus anak, dan intinya benar-benar istirahat termasuk nulis blog dan pekerjaan lainnya. Selain banyak belajar makna ikhlas dan bersyukur, aku juga ba...