kalau ada istilah "nasi sudah menjadi bubur" untuk sesuatu yang sudah terlanjur, ya begitulah kira-kira nasib eksperimen aku kali ini. rencana bikin bolu pisang, kenyataanya malah bikin bolu bantet pisang 😭. Jujur, kalau soal rasa ini juara banget..serius, bukan karena aku pembuatnya ya..hehe. tapi kalau soal penampilan, ya gitu deh. Berawal dari lihat sisa pisang raja di dapur udah mateng banget dan mungkin kalau dibiarkan lebih lama lagi bisa-bisa berakhir di keranjang sampah..sayang banget kan. akhirnya sang suami tercinta malah jadi kepikiran bikin bolu pisang, Ide doang sih, bagian eksekusi tetep aja tim kreatif "Dapur Mama Badar" yang terdiri dari dua personel: ibu dan bocah 5 tahun..yang udah kebayangkan suasana bikin kue sama bocah kaya apa..masak sambil ngasuh 😦 karena ini jujur baru pertama kali, sebelumnya nol banget gimana cara bikin bolu pisang, jangankan bolu pisang, bolu yang lain pun belum pernah...(jadi mungkin termaafkan ya kalau hasilnya j
(Gambar: mypositiveparenting.org) Buat ibu dan ayah yang baby nya siap untuk solid food pertamanya, mungkin mulai cari-cari info seputar MPASI ya. Apa lagi kalau baru anak pertama.. Pasti antusias banget (kalo aku pribadi baru melek tentang MPASI, khususnya MPASI homemade pas anak ke 2, tapi tak ada kata terlamabat.. 😊) Bicara MPASI, ada banyak jenis, mulai dari yang instan dan homemade, yang homemade juga banyak lagi cabang-cabangnya ada WHO, FC, BLW, dll... MPASI zaman now emang beragam.. Ga cukup anak di kasih asal judulnya bubur, selesai. Tapi setiap jenis ada rule nya. Kalau yang umum dan gencar di gembar-gembor ibu kader posyandu adalah MPASI WHO dan juga yang sangat di rekomendasikan menkes. Ada yang perlu diperhatikan untuk bikin MPASI ala WHO ( World Health Organization), simpelnya harus memperhatikan: tekstur, jenis, dan porsi, sesuai usia dede bayi nya. Juga wajib juga memperhatikan cara pengolahannya, harus bersih dan tepat cara pengolahannya. Untuk sekarang