Langsung ke konten utama

Postingan

Resep Tteokbokki (Khas Korea Selatan)

Drakor boleh merapat lagi... Hehe kalau yang hobi nonton drakor pasti gak asing lagi liat makanan ini, coz di film-film juga banyak. Aku mah gak penasaran sama drama serinya, tapi sama makanannya, apa lagi setelah demam k-pop merajalela, di Indonesia jadi banyak bertebaran resto-resto ala korea. Setelah kedai ramyun, mungkin bentar lagi pojangmacha yang bakal banyak disudut-sudut jalan. (Itu juga kalau masih musim k-pop ya..) Kali ini aku coba eksekusi salah satu jajanan rakyat yang paling tenar di Korsel, dan yang lagi hits juga dimasak sama para food blogger..hehe, Tteokbokki. Tteokbokki adalah jajanan yang terbuat dari tepung beras yang dibentuk silinder dicampur bumbu-bumbu dan sayuran,  yang bahan utamanya terdiri dari Tteok (kue beras) dan saus gochujang. Kue jenis ini pertama kali dikenal di Dinasti Joseon. Ya sudah, daripada jadi belok ke pelajaran sejarah Korea, ini dia resepnya ya, sis .. 😊 RESEP TTEOKBOKKI  (Tteokbokki ala Dapur Mama Badar)  Waktu memasak:

Review : La Fonte Bolognese Pasta Sauce

Saus pasta yang satu ini adalah salah satu saus favoritku, sebetulnya ini bukan yang pertama kali aku pakai saus ini, sering banget malah, saking berkesannya malah jadi kepikiran pengen di share di blog... (Begini lah kelakuan emak blogger..xixix) Aku yakin banget ampir semua orang yang doyan makanan itali, mau itu spaghetti, pizza, etc dan pengen yang praktis-praktis, kayanya langsung lirik saus la fonte ini. (La Fontr Bolognese Pasta Sauce)  Masih anget, kemaren aku baru bikin spaghetti bolognese dan kalau aku bilang sih, pakai saus yang satu ini gak pernah gagal, tapi kadang juga kalo lagi pergi ke supermarket suka stok saus ini. Kombinasi pasta tomat, oregano, dan basil nya udah matching banget. Apa lagi sekarang, karena aku sering banget pakai saus ini, jadi perubaham sekecil apa pun baik rasa maupun kotennya pasti langsung kerasa. Menurutku sih, la fonte bolognese pasta yang sekarang, lebih banyak dagingnya. Ngerasa gak sih? Yang kemaren aku pakai terutama, pas ditua

Resep Spaghetti Bolognese

Ini sih gak usah ditanya enak atau nggak... Pokonya enak banget 😄 makanan barat yang paling nyambung sama lidah orang Indonesia.. Karena dirumahku pak Suami paling anti sama makanan yang aneh-aneh, jadi jarang masak yang western-western gitu (emang gak bisa juga sih.. Hehe) hmm...Pizza contohnya... Tapi bersyukur juga, jadi kalau beli Pizza, makannya gak ada saingan 😝 Tapi kalau anakku mah nyambung-nyamung aja dikasih apa juga, Pizza hayu, makaroni skutel boleh, cream soup hajar, pokonya kalau soal makanan begini-begini, kita se-iya.. Se-kata pokonya.. 😂 Ngomong-ngomong soal spaghetti bolognese, emang jago banget deh resep Italia yang satu ini, enaknya sampe ke tulang! Hihihi Waktu di Jerman aku pernah liat cara bikin spaghetti bolognese versi orang eropa, jadi ditambahin wine gitu di sausnya, tapi tentu aja aku gak makan, dan di lain waktu akhirnya aku coba-coba bikin yang gak ditambahin wine, dan aku tester ke mereka, dan ternyata gak terlalu ada perubahan rasa yang signif

Resep Terong Balado

Gak cuma protein hewani yang enak di masak dengan cara balado, untuk para vegetarian juga bisa merasakan nikmatnya pedas-pedas balado dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak mengandung daging dan turunannya. Semua pasti sepakat, kalau telor balado dan ikan kembung balado emang ajib banget! Apa lagi dimakan dengan nasi ngebul-ngebul,  iya kan? 😅 Rasa pedas balado dari campuran cabe merah dan bawang yang menggugah, bikin program diet jadi bubar, karna makannya gembul..hehe Tapi jangan berkecil hati untuk para vegetarian, yang gak bisa makan telur (karena berasal dari unggas) atau ikan (tapi ada juga aliran vegetarian yang membolehkan ikan), tenang... Dapur Mama Badar kali ini akan memberikan inspirasi sayuran yang juga enak di balado, ups.. Selain jengkol balado ya... Hihi Ini dia,  bu ibu... RESEP TERONG BALADO (Terong Balado)  Waktu memasak: 30 menit Porsi: 3-4 orang Bahan: 🍆 400 gr terong ungu, potong memanjang 🍆 6 sdm minyak goreng, untuk menumis 🍆 250

Review: Nissin Gekikara Remen Rasa Seafood Pedas

Masih soal rasa ramen, masih penasaran sama semua rasanya, dan tentu aja porsinya yang gak nanggung 😁. Kemaren kan sudah mengulas Nissin Gikikara Ramen Extra Hot dan Nissin Gekikara Ramen Goreng Rasa Ekstra Pedas, yang gak tahu juga definisi rasa spesifiknya, karena cuma ditulis pedas doang, mungkin emang rasa cabe merah 😂 Nah kali ini akhirnya menemukan juga yang pakai rasa, alias gak rasa cabe doang, secara rasa ramen kan semua emang pedas ya.. Hehe Ini dia Nissin Gekikara Ramen Rasa Seafood pedas, ekspektasinya tentu selain rasa pedas juga ada rasa lainnya,  kaya udang, cumi,  kepiting atau sejenisnya. Sebelumnya ini dia penpakan ramennya: (Nissin Gekikara Ramen Rasa Seafood Pedas)  Warnanya lebih hidup, dengan dominan biru. Masih seperti biasa menampilkan tulisan hurup kanji yang eksis dan gambar cabe merah. Cuman karena ini rasa seafood, jadi ilustrasi gambar ditambahkan udang dan teman-temannya. Penasaran banget sama rasanya seriously.. 😣😋 Didalam kemasan ada

Resep Angeun Kacang Beureum (Khas Sunda)

"Tokecang tokecang bala gendir tosblong, angeun kacang...angeun kacang sapependil kosong, aya listrik di masigit meni caang katingalna aya istri jangkung alit karangan dina pipina, tokecang tokecang bala gendir tosblong, angeun kacang...angeun kacang sapependil kosong." Lirik lagu daerah Jawa Barat tersebut mengingatkan aku pada masa masih sekolah dasar, di mana setiap anak di tes menyanyikan lagu tersebut di depan kelas satu persatu. Yang menarik dari lirik lagu "Tokecang" tersebut adalah terselip daftar menu makanan khas Jawa Barat, mungkin saking membuminya makanan tersebut di tatar Sunda, maka dijadikan lirik lagu daerah. Kenapa tidak sangu tutug oncom ? atau pais lauk? atau apalah..apalah...hehe Angeun Kacang Bereum atau Sayur Kacang Merah ini, memiliki rasa yang segar, karena hadirnya asam jawa di sana. Hmm..mungkin mendekati rasa sayur asem ya, namun tidak menggunakan bahan yang beraneka ragam. Kacang merah sendiri merupakan sumber protein ya

Review: Qtela Singkong Rasa Rujak Juhi

Bungkusnya cukup mencolok, aku kira makanan ringan baru, tahu-tahunya Qtela limited edition. Hmm.. Kalau edisi terbatas berarti gak akan ada selamanya ya, langsung aja aku ambil dari rak minimarket. Kenapa aku beli Qtela singkong rasa rujak juhi ini? Pertama, aku suka banget apa pun makanan berbahan dasar singkong,  no matter what. Kedua, kata "Rujak Juhi": apaan nih? Alasan kedua menggiring aku mencari tahu, si Juhi iti siapa, apakah penjual rujak di PRJ, atau apakah? Ternyata usut punya usut Rujak Juhi ini makanan tradisional khas Betawi, yang udah langka banget di temui, kalau gak hari-hari besar kota Jakarta, katanya sih begitu, kalau pun ada susah ketemunya. Rujak Juhi adalah sejenis rujak yang kontennya berisi: mi kuning, kentang rebus, selada, timun, dan suiran sotong bakar, lalu disiram bumbu kacang (yang di dalemnya ada asem-asemnya dari cuka). "Juhi" sendiri adalah kata untuk sotong yang di bakar, aku pernah sih sekilas lihat di acara kuliner yang

Postingan populer dari blog ini

Apa itu MPASI 4 Bintang?

(Gambar: mypositiveparenting.org)  Buat ibu dan ayah yang baby nya siap untuk solid food pertamanya, mungkin mulai cari-cari info seputar MPASI ya. Apa lagi kalau baru anak pertama.. Pasti antusias banget (kalo aku pribadi baru melek tentang MPASI, khususnya MPASI homemade pas anak ke 2, tapi tak ada kata terlamabat.. 😊) Bicara MPASI, ada banyak jenis, mulai dari yang instan dan homemade, yang homemade juga banyak lagi cabang-cabangnya ada WHO, FC, BLW, dll... MPASI zaman now emang beragam.. Ga cukup anak di kasih asal judulnya bubur, selesai. Tapi setiap jenis ada rule nya. Kalau yang umum dan gencar di gembar-gembor ibu kader posyandu adalah MPASI WHO dan juga yang sangat di rekomendasikan menkes. Ada yang perlu diperhatikan untuk bikin MPASI ala WHO ( World Health Organization), simpelnya harus memperhatikan: tekstur, jenis, dan porsi, sesuai usia dede bayi nya. Juga wajib juga memperhatikan cara pengolahannya, harus bersih dan tepat cara pengolahannya. Untuk sekarang

Review: Segye Korean Stir Fried Kimchi Ramyun (Part 1)

Aku tergelitik ketika melihat begitu banyak varian mie instan ala ala Korea di etalase supermarket. Entah latah dari mana, mungkin dari demam K-Pop beberapa tahun lalu, atau memang banyak banget pecinta kuliner Korsel ini. Dulu perasaan hanya bisa mendapatkan mie instan korea semacam ini di toko-toko besar, yang memang komplit barang-barang impor. Tapi sekarang minimarket deket rumah aja sudah memiliki koleksi dagangan yang begini. Saat ini, banyak produk lokal yang berembel-embel tulisan Korea ya 😂 pernah terkecoh juga, meskipun produk lokal, gak terlihat kalau itu produk lokal, nyangkanya ya impor aja dari Korsel. Whatever, apa pun itu aku berniat bakalan bikin cerita bersambung, mengenai mie yang makin berasa kalau sambil nonton drakor...hehe. Segye Korean Stir Fried Kimchi Ramyun adalah salah satu dari sekian banyak mie instan ala Korea yang eye chatcing banget, warna bungkusnya merah dengan tulisan Korea yang eksis banget. Merek ini asli produk Indonesia dengan rasa Kor

Review: Nissin Gekikara Ramen Extra Hot (Part 4)

Ini salah satu varian ramen Nissin yang pertama kali muncul, jadi lebih duluan yang ini dari pada varian Mikuya. Sebetulnya aku belum beres mencoba semua rasa Mikuya,  baru yang Mikuya rasa kari Jepang  dan kesan yang aku dapat dari varian yang ini sangat positif, bikin pengen coba yang lainnya juga. Tapi sebelum colek-colek 2 rasa Mikuya ramen yang lainnya, tiba-tiba jadi tertarik juga untuk versi Gekikara Ramen, ini juga hadir dengan varian rasa yang lumayan banyak, hmm.. Kayanya sih ada 4 ( kalau lihat bungkusnya.. Hehe). Tapi untuk versi Gekikara Ramen ini gak pake rasa yang spesifik apa rasa jamur, ayam, atau apa? Palingan ada tuh yang rasa seafood. Contohnya aja Nissin Gekikara Ramen yang ini, ditulisnya cukup dengan rasa extra hot. Jadi agak susah juga ya membayangkan rasanya. Ya selain rasa pedas. Titik. Karena arti kata "Gekikara" sendiri berarti pedas. Mungkin ya rasa cabe aja gitu.. Hehe (Nissin Gekikara Ramen Extra Hot)  Kemasannya sudah mewakili identit

Info Kuliner: Bakso Panghegar Bandung, Kamu Wajib Coba (Part 1)

Satu lagi kuliner Bandung yang gak boleh terlewat kalau jalan-jalan keliling kota kembang: Bakso Panghegar. Walaupun penjual bakso udah gak terhitung banyaknya, dan hampir setiap belokan ada, tapi lidah gak akan bohong, pasti tahu saja mana yang beneran enak. 😋 Aku udah denger nama Bakso Panghegar ini sejak SMP, tapi kalau beneran icip-icip ditempat baru kemaren-kemaren..(maafkan aku yang gak gaul ini..😥😄), selebihnya makan kalau ada yang bungkus dan bawa ke rumah..haha Bakso ini menurut keterangan ibu penjual (aku juga seriusan baru tahu dari sumbernya langsung), kalau Bakso Panghegar ini sudah ada sejak tahun 86-an alias sampai artikel ini di buat, usianya udah lebih dari 30 tahun..lumayan bertahan ya👏 Sayangnya, aku gak lanjut ngobrol sama yang punyanya karena perut udah keburu laperrr..hehe yang pasti, ini penjualnya (sepertinya sih, gak nanya soalnya) adalah suami istri udah lumayan berumur, dan mereka emang menangani langsung "pasien-pasiennya", jadi ini jug

Resep Tumis Jagung Manis

Jagung manis sangat lezat, dan panganan yang paling populer berbahan baku jagung manis adalah jagung bakar. Selain jagung bakar, makanan yang identik dengan jagung manis, perkedel jagung maupun bakwan jagung adalah olahan lainnya yang juga enak berbahan dasar jagung manis. Yang menonjol dari jagung manis dibanding jagung biasa adalah teksturnya yang crunchy, karena kadar air pada jagung manis cukup banyak, dan tentunya rasa manis natural yang tidak tergantikan. Kalau dipikir-pikir jagung itu kan salah satu Sumber karbohidrat, kalau aku bikin bakwan jagung, berarti di tambah karbohidrat lagi dari tepung, belum lagi nanti pas sudah jadi di makan bersama nasi yang notabene karbohidrat juga, maka menumpuklah karbohidrat di tubuh ini... Tidakkkkk 😂 Jadi bagaimana kalau kali ini kita tumis (orek) saja jagung manisnya, selain menghindari kebanyakan karbohidrat, juga mengurangi penggunaan minyak. Dan ini juga bisa jadi isian resoles lho.. Rasanya juga tak kalah enak dengan perkedel