Langsung ke konten utama

Info kuliner: Cuanki dan Batagor Serayu Sensasi Rasa Siomay yang Kres

(Cuanki Serayu) 
Di Bandung banyak banget tenpat-tempat buat memanjakan perut dan lidah, sudah tak terhitung banyaknya. Dari tempat sampai harga bervariasi, tinggal pilih saja yang sesuai budget dan selera. Hmm.. Mungkin ini juga alasan Pak Ridwan Kamil bikin acara rutin Bandung Kuliner Malam, yang khusus buat jualan dan beli makanan yang enak dan unik di Bandung.

Ada beberapa tempat yang namanya udah cukup terkenal, mungkin karena sudah dikunjungi banyak orang, bisa karena usianya udah lama atau karena makanannya punya rasa yang enak, atau bisa juga harganya yang murah.

Kebetulan aku habis periksa kesehatan di Dinkes Kota Bandung, ngantri lumayan makan waktu, perut pun keroncongan. Tercetus lah ide buat coba kuliner yang deket-deket situ, katanya sih "Cuanki dan Batagor Serayu" lumayan enak dan katanya juga terkenal.
(Alamat Cuanki dan Batagor Seeayu) 
Ternyata nama Serayu diambil dari nama lokasi tempat warung ini buka, yakni di kawasan Jl Serayu. Kalau warungnya sendiri sih emang warung ala ala kaki lima gitu, bisa dibilang juga cukup sederhana. Pas aku dateng emang udah rame, walaupun ngga sampe desak-desakan juga, sempat lihat foto-foto di blog tetangga, sampe ngantri ke luar-luar gitu.

Aku ga sempet foto warungnya, karena keburu laper dan malu juga.. Hehe (masalahnya keliatan banget kalau ambil foto karena harus dari sebrang jalan.. 😀)
Kalau menurut aku tempatnya agak gelap gitu di dalam, ada bangku panjang buat duduknya, ya mirip gimana sih tukang bakso kaki lima.

Karena ini judulnya coba-coba jadi aku coba porsi setengah dulu. Setengah porsi terdiri dari 3 biji: bakso tahu, bakso kecil, dan siomay kering.. Hmm.. Lumayan sedikit sih. Harga setengah porsi itu 10 ribu, sedangkan untuk porsi normal harganya 17 ribu. Kaya gini penampakan porsi setengah:

(Setengah porsi cuanki Serayu) 

Itu bakso kecilnya ngumpet dibalik siomay kering, oh ya siomay keringnya lebih besar ukurunnya dari yang lainnya, jadi sama abang yang jualannya sipotong dua. Awalnya aku pikir dibonusin satu.. Hehe

Hmm.. Untuk rasanya, aku pikir dengan harga yang ditawarkan cukup kemahalan, apa lagi kalau untuk ukuran yang "pure" kaki lima. Karena aku juga lumayan sering beli di warung pinggir jalan, untuk makanan sejenis aku cuma keluar uang 6 - 7 ribu untuk satu porsi cuanki atau batagor, dan beberapa bahkan menawarkan rasa yang menurut aku lebih nendang. (Mungkin kapan-kapan aku review ya..)

Secara spesifik gak ada rasa yang khusus, aku pun tak mengerti.. Hehe mungkin yang dijagokan siomay keringnya aja yang gak langsung ancur pas disiram kuah panas. Kalau cuanki yang suka lewat depan rumah kan, siomanya itu biasanya langsung ancur gitu. Jadi masih dapet sensasi kres-kres gitu pas digigit. Selebihnya ya biasa aja, at least untuk harga 10 ribu gak kenyang.. Hehe

Karena gak kenyang, aku pesan juga versi batagornya, sama.. Takut rasanya mengecewakan aku pesan yang porsi setengah. Maaf.. Gak sempat aku foto, karena penampakannya ternyata sama aja kaya cuankinya, cuma ini versi tanpa kuah.

Siomay keringnya 100 % sama banget kaya yang dipakai buat cuanki, dan untuk bakso tahunya di goreng dulu, dan tak lupa bumbu kacang. Isinya sama juga 3 biji, harga juga sama.

Hmm.. Kalau di Bandung kan ada dua verai jajanan batagor yang bisa di pilih: batagor kuah (batagor+kuah bakso)  dan batagor kering (batagor+saus kacang), nah.. Cuanki ala Serayu mungkin versi batagor kuahnya kali ya.

Dan karena siomaynya terlalu kering, jatohnya pas dipakai buat batagor menurut aku malah jadi keras.. Hikz jadi mungkin lebih bagus buat isian cuanki aja. Tapi gak tau juga ya, kalau emang ada yang punya selera makan batagor model siomaynya kering banget kaya gini. Cuma aku pribadi, ngga, aku lebih suka yang emang masih terasa tekstur kenyal-kenyal walaupun di goreng, mungkin mending bikin batagor sendiri aja kali ya, biar bisa disesuaikan keinginan..hehe

Sekian dulu, kalau penasaran bisa langsung dateng aja ke TKP ya.. 😁


Komentar

Hindi Kahani mengatakan…
Thank U Admin For Your Nice Blog

Postingan populer dari blog ini

Review: Susu Booster Asi Merek Almom ( Part 1 )

Hmm.. ceritanya aku sedang tergila-gila dengan superfood yang satu ini: Almond. lebih tepatnya lagi memburu jenis susu berbahan dasar kacang almond. konon katanya gak bikin ibu menyusui menjadi gendut tapi asi keluar deras 😛 . Untuk ibu yang lagi menyusui bayinya eksklusif maupun tahap lanjutan ( hingga 2 tahun ) sini..sini..boleh merapat ke sini..sharing-sharing... Tapi aku disini gak akan terlalu fokus ke hasilnya ya, kaya di iklan-iklan susu booster asi (  pamer-pamer berkantong-kantong stok ASIP  ), karena aku memang gak nyetok ASIP, secara aku mah apa atuh rumahku adalah kantorku 😚 jadi anakku langsung "mimi di gentongnya".. pernah sih ada niat nyoba lihat hasilnya dengan memerah asi, supaya tahu berapa banyak, tapi males juga, selain beli pompanya mahal, katanya ada yang bilang menyusu langsung bisa lebih membangun bonding sama si anak. Terus anakku intensif banget mimi nya, jadi boro-boro ada waktu merah asi, ini nempel terus kecuali emaknya mau sholat, makan, mand

Apa itu MPASI 4 Bintang?

(Gambar: mypositiveparenting.org)  Buat ibu dan ayah yang baby nya siap untuk solid food pertamanya, mungkin mulai cari-cari info seputar MPASI ya. Apa lagi kalau baru anak pertama.. Pasti antusias banget (kalo aku pribadi baru melek tentang MPASI, khususnya MPASI homemade pas anak ke 2, tapi tak ada kata terlamabat.. 😊) Bicara MPASI, ada banyak jenis, mulai dari yang instan dan homemade, yang homemade juga banyak lagi cabang-cabangnya ada WHO, FC, BLW, dll... MPASI zaman now emang beragam.. Ga cukup anak di kasih asal judulnya bubur, selesai. Tapi setiap jenis ada rule nya. Kalau yang umum dan gencar di gembar-gembor ibu kader posyandu adalah MPASI WHO dan juga yang sangat di rekomendasikan menkes. Ada yang perlu diperhatikan untuk bikin MPASI ala WHO ( World Health Organization), simpelnya harus memperhatikan: tekstur, jenis, dan porsi, sesuai usia dede bayi nya. Juga wajib juga memperhatikan cara pengolahannya, harus bersih dan tepat cara pengolahannya. Untuk sekarang

Ikan Kembung Bakar

Kemaren-kemaren masak tu'um peda (khas sunda).. ikan kembung versi ikan asinnya 😁. Sekarang akan aku olah menjadi sesuatu masakan berbahan ikan kembung basah. Kebetulan,  di warung dapet ikan kembung besar-besar. Kalau di masak balado kayanya bosen,  gimana kalau kali ini aku bikin jadi ikan bakar ala ala pantura.. Hihihi Gak perlu pake areng-areng, masaknya praktis bisa di atas teflon aja. Kalau soal rasa, udah oke banget apa lagi dicampur sama sambal kecap.. 👌 Well,  this is it.... RESEP IKAN KEMBUNG BAKAR Waktu memasak: 60 menit Porsi: 3 orang Bahan 1 (ikan bakar): 3 ekor ikan kembung ukuran besar, bersihkan Margarin untuk olesan saat dipanggang Bumbu halus: 2 siung bawang putih 3 ruas kunyit 3 ruas jahe 2 sdm garam Bahan 2 (sambal kecap ala dabu-dabu): 5 sdm kecap manis 15 buah cabe rawit,  iris 5 buah bawang merah, iris 1 buah jeruk limau Cara: 🐟 setelah ikan bersih, kucuri jeruk nipis,  sisihkan. 🐟 siapkan bumbu halus, lalu lumuri bumbu ter

Sup Ceker Ayam (MPASI 12+)

Beli ceker ayam di warung,  pengen dijadiin seblak, gak ada waktu buat meracik bumbu nya..mana cabe rawit juga lagi mahal banget, ya sudah bikin yang gampang dan bergizi. Ini menu paling sering dikasih ke balita (tiap liat ibu-ibu lagi nyuapin ankanya kebetulan liat menunya seringnya yang gini..seragam), mungkin karena gizinya lengkap banget ya, anakku kurang suka sama sayur sebenernya, tapi kalau sop lumayan masuk😍 Sop sendiri makana yang disajikan panas (versi internasional), jadi kalau sekarang ada istilah sop buah itu agak rancu, kecuali sop buahnya hangat..hehe kali ini aku akan meracik ceker dan sayur mayur, menjadi hidangan super enak dan simpel..ribetnya cuma motongin bahan-bahannya aja😥😁 Ini dia..... RESEP SOP CEKER Waktu memasak: 30 menit Porsi: 2-4 orang Bahan: 250 gr ceker ayam, bersihkan 100 gr wortel, potong kecil 100 gr kentang, potong kecil 50 gr buncis,  potong kecil 50 gr kol, potong 1 tangkai bawang daun,  iris 1 buah tomat ukuran sedang,

Review: Sun V Kaldu Sapi Non-MSG

Paling suka banget denger kata Non-MSG..entah kenapa 😙😝 serius, ada kata Non-MSG bawaannya selalu pengen coba.. Dan beruntungnya, makanan-makanan "sehat" kayak gini sekarang udah mulai banyak ya, bu ibu.. Kalau yang lain mungkin biasa aja, bodo amat makanan mau ada msg atau ngga, tapi walau pun aku belum bisa move on 100% dari makana ber-msg, tapi kalau dihadapkan dua pilihan antara yang ber-MSG dan non-MSG pasti aku pilih yang Non-MSG (tapi disesuaikan sama isi dompet juga sih kadang-kadang.. Hihi) Ada lagi nih aku dapet perbendaharaan kaldu tanpa MSG lainnya, selain kemaren aku udah puas banget sama kaldu Jamur Totole . Kali ini versi kaldu yang hewani, sebetulnya ada 3 varian kaldu Sun V ini: rasa ayam, sapi, dan jamur, tapi aku tertarik coba yang sapi aja, karena di rumah persediaan yang jamur dan ayam masih ada dari brand lain. (Kaldu Sapi Non-MSG)  Ini mirip- mirip Totole, di jualnya dalam kemasan plastik, jadi gak pakai tempat gitu, mungkin selain menghemat