Langsung ke konten utama

Resep Brownies Panggang (Kacang)

Setelah sekian lama ngumpulin contekan resep, dan hunting bahan, dan ngarep kapan bisa dieksekusi, dan gak ada waktu.. lebih tepatnya males..akhirnya Idul Fitri tahun ini kesampaian, masih nuansa hari raya, sebenernya lumayan "kenyang" sama yang manis-manis, tapi kayanya kalau ditawari brownis yang satu ini gak bakal nolak..😂

Sejarah brownies sudah jadi rahasia umum, bahwa kue ini hasir dari kegagalan.. Jadi ceritanya tuh, ini versi lain dari kue bantet, hmm.. Mungkin yang bikin lupa kasih pengembang..😱 Hehe

Wah, betapa filosofis sekali kue ini, terkadang kegagalan tak selalu menjadi sesuatu yang mengerikan... Aseeekkk 😝

Aku suka brownies karena rasanya coklat banget. Sekarang lagi trend Brownis kukus, tapi aku pribadi lebih suka brownies panggang, karena lebih padet dan kering. Brownis yang bakal aku bikin ini full coklat, dengan tekstur padet, hmm...dan bikin kenyang, dan kalau buat aku sih udah pas banget, ditambah lagi gurih kacangnya bikin seimbang rasanya.

Brownies klasik taburannya adalah kacang almond, tapi berhubung aku lagi gak ada kacang almond, gantinya kacang tanah (berhubung masih Lebaran, ada kacang kupas buat bikin kacang goreng). Ini dia resepnya, gampang dan gak ribet.

RESEP BROWNIES PANGGANG (KACANG)


waktu: 45 menit
porsi: 1 loyang berukuran kecil

Bahan:
🍰 100 gr tepung terigu serbaguna
🍰 55 gr DCC (coklat batangan khusus kue)
🍰 50 gr mentega ( aku pakai palmia royal)
🍰 125 gr gula halus
🍰 40 ml minyak sayur
🍰 25 gr coklat bubuk (semacam cocoa vanhouten)
🍰 2 butir telur
🍰 50 gr kacang tanah kupas, tumbuk kasar

Cara:
🍰 Tim mentega, minyak, dan coklat. Aku pakai panci kecil diberi air, kemudian bahan-bahan disimpan di wadah lainnya yang tahan panas, dan disimpan di tengah-tengah air di dalam panci tersebut. Panaskan dengan api kecil hingga coklat dan mentega mencair, dan semuanya menjadi satu.
🍰 Sementra menunggu tim coklat, masukan telur dan gula lalu aduk hingga gula larut, tidak usah sampai telur mengembang ya, nanti jadinya malah bikin bolu..hehe
🍰 Setelah gula larut masukan tepung, coklat bubuk, tim coklat, aduk rata semua menjadi satu dengan spatula.
🍰 Sambil meracik bahan-bahan di atas, panaskan oven pada suhu 150 drajat kurang lebih 15 menit, atau hingga cukup panas.
🍰 Siapkan loyang, olesi tipis-tipis mentega di atasnya, kemudian lapisi dengan kertas roti, dan masukan adonan, lalu ratakan, setelah rata taburkan kacang tanah ( mentah ) di atasnya.
🍰 Masukan adonan ke dalam oven yang telah dipanaskan, lalu panggang pada api atas dan bawah pada suhu 150 drajat ( suhu sedang), selama kurang lebih 30 menit.
🍰 Jangan lupa putar loyang agar brownies matang merata , berhubung aku punyanya oven listrik yang gak bisa muter otomatis panggangannya, aku putar sesuai jarum jam setiap 5 menit. Dan jangan lupa juga cek kematangan, dengan menusukan garpu atau tusukan sate ke dalam adonan brownies tadi, jika sudah tidak ada adonan yang melekat atau kacang sudah agak coklat, berarti brownies sudah matang.
🍰 Resep brownies panggang kacang siap disajikan.

pelengkap: teh manis

📩 topping bisa diganti dengan kacang lainnya seperti almond atau mede. Juga bisa di tambahkan keju, tips untuk taburan keju, keju tidak dimasukan saat adonan masih mentah, jadi tunggu brownies matang, kemudian diolesi diatasnya pasta coklat/ selai coklat, baru diatasnya taburi parutan keju.. yummy 😋

Komentar

myasad mengatakan…
yummy banget keliatannya..
Annisaa T.K mengatakan…
yummyyyy...

Postingan populer dari blog ini

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Review: Desaku Bumbu Bubuk Kari

Ada beberapa alasan ibu-ibu malas berkecimpung di dunia perdapuran, karna emang gak bisa masak, atau bisa juga karena malas repot. syukur-syukur bisa selalu beli makanan ke restoran yah, tapi kalau ngga..gak ada pilihan lain selain masak sendiri, tak hanya faktor eknonomi ( yang faktanya masak sendiri jauh lebih murah, karena kita gak perlu bayar tenaga koki) tapi juga faktor kesehatan dan nutrisi. Makanan di luaran belum tentu memenuhi standar nutrisi yang biasanya ibu-ibu paling konsen soal ini. Misal untuk penambahan MSG atau mecin misalnya, atau alergi terhadap makanan tertentu, atau apalah..apalah..masih banyak lagi 😊. Kalau alasan gak bisa masak, klasik banget ya. Karena pada dasarnya semua orang punya naluri merasa lapar dan mencari makanan, masak adalah tingkat lanjut dari kata survive , bedanya hanya satu ada yang enak dan tidak..hehe, itu aja kok. Nah kalau alasannya yang kedua, malas. Ini ya mau gimana lagi, aku sendiri (walaupun gak bilang jago juga dalam urusan masa...

Resep Tteokbokki (Khas Korea Selatan)

Drakor boleh merapat lagi... Hehe kalau yang hobi nonton drakor pasti gak asing lagi liat makanan ini, coz di film-film juga banyak. Aku mah gak penasaran sama drama serinya, tapi sama makanannya, apa lagi setelah demam k-pop merajalela, di Indonesia jadi banyak bertebaran resto-resto ala korea. Setelah kedai ramyun, mungkin bentar lagi pojangmacha yang bakal banyak disudut-sudut jalan. (Itu juga kalau masih musim k-pop ya..) Kali ini aku coba eksekusi salah satu jajanan rakyat yang paling tenar di Korsel, dan yang lagi hits juga dimasak sama para food blogger..hehe, Tteokbokki. Tteokbokki adalah jajanan yang terbuat dari tepung beras yang dibentuk silinder dicampur bumbu-bumbu dan sayuran,  yang bahan utamanya terdiri dari Tteok (kue beras) dan saus gochujang. Kue jenis ini pertama kali dikenal di Dinasti Joseon. Ya sudah, daripada jadi belok ke pelajaran sejarah Korea, ini dia resepnya ya, sis .. 😊 RESEP TTEOKBOKKI  (Tteokbokki)  Waktu memasak: 15 men...

Resep Angeun Kacang Beureum (Khas Sunda)

"Tokecang tokecang bala gendir tosblong, angeun kacang...angeun kacang sapependil kosong, aya listrik di masigit meni caang katingalna aya istri jangkung alit karangan dina pipina, tokecang tokecang bala gendir tosblong, angeun kacang...angeun kacang sapependil kosong." Lirik lagu daerah Jawa Barat tersebut mengingatkan aku pada masa masih sekolah dasar, di mana setiap anak di tes menyanyikan lagu tersebut di depan kelas satu persatu. Yang menarik dari lirik lagu "Tokecang" tersebut adalah terselip daftar menu makanan khas Jawa Barat, mungkin saking membuminya makanan tersebut di tatar Sunda, maka dijadikan lirik lagu daerah. Kenapa tidak sangu tutug oncom ? atau pais lauk? atau apalah..apalah...hehe Angeun Kacang Bereum atau Sayur Kacang Merah ini, memiliki rasa yang segar, karena hadirnya asam jawa di sana. Hmm..mungkin mendekati rasa sayur asem ya, namun tidak menggunakan bahan yang beraneka ragam. Kacang merah sendiri merupakan sumber protein ya...

Apa itu MPASI 4 Bintang?

(Gambar: mypositiveparenting.org)  Buat ibu dan ayah yang baby nya siap untuk solid food pertamanya, mungkin mulai cari-cari info seputar MPASI ya. Apa lagi kalau baru anak pertama.. Pasti antusias banget (kalo aku pribadi baru melek tentang MPASI, khususnya MPASI homemade pas anak ke 2, tapi tak ada kata terlamabat.. 😊) Bicara MPASI, ada banyak jenis, mulai dari yang instan dan homemade, yang homemade juga banyak lagi cabang-cabangnya ada WHO, FC, BLW, dll... MPASI zaman now emang beragam.. Ga cukup anak di kasih asal judulnya bubur, selesai. Tapi setiap jenis ada rule nya. Kalau yang umum dan gencar di gembar-gembor ibu kader posyandu adalah MPASI WHO dan juga yang sangat di rekomendasikan menkes. Ada yang perlu diperhatikan untuk bikin MPASI ala WHO ( World Health Organization), simpelnya harus memperhatikan: tekstur, jenis, dan porsi, sesuai usia dede bayi nya. Juga wajib juga memperhatikan cara pengolahannya, harus bersih dan tepat cara pengolahannya. Untuk seka...