Langsung ke konten utama

3 Tips Pertolongan Pertama pada Masakan Keasinan

(gambar: www.georgeinstitute.org)

Bahkan seorang chef profesional sekali pun tak akan lepas dari “musibah” di dapur. Musibah disini bisa dari musibah besar seperti kebakaran maupun musibah kecil seperti bentuk dan rasa masakan tak sesuai semestinya. Yang paling sering terjadi adalah masakan terlalu asin, padahal masakan itu harus segera dihidangkan, dan tidak mungkin untuk memasak ulang dari awal.

Moms, kalau aku pribadi, hal ini cukup sering terjadi, garam dimasukan kemudian pas dicicipi asin sampai membakar lidah..hehe hal ini biasanya kalau aku ganti merek garam, karena faktanya kadar asin garam ternyata berbeda-beda ya. Makanya belakangan aku lebih suka masakan diberi sedikit garam, meskipun akhirnya jadi hambar, tapi paling tidak, saat akan makan bisa di tambah garam sesuai selera. Dari pada ketika masakan terlalu asin, karena kebanyakan garam.

Tapi tak perlu kebakaran jenggot kalau ini terjadi di dapur bu ibu, semua ada solusinya. Dan yang pasti gak harus membuang masakan yang gagal itu ya. Mungkin ada banyak cara yang bisa di lakukan, tapi 3 cara ini semua sudah pernah aku praktekan, dan berhasil! Selamat mencoba:

1.       Menambah air
Yang paling simpel dan paling mudah terlintas di dalam otak, jika masakan keasinan (bahkan bisa jadi tak hanya asin, bisa terlalu manis, terlalu pedas, dan sebagainya) adalah menambah air pada masakan. Logikanya, dengan teknik pengenceran ini, kadar rasa yang terlalu pekat itu bisa berkurang seiring air yang di tambahan. Betul sekali, menambahkan air adalah cara yang paling konvensional dalam mengatasi masakan yang terlalu asin, dengan menambahkan air, kadar garam yang terlunjur masuk ke dalam masakan menjadi berkurang. Tapi kelemahannya, rasa asin akan berkurang berikut rasa bumbu-bumbu lainnya..hehe tapi biasanya jarang ya, bu ibu, kecuali bumbu-bumbu saat memasak memang terlalu sedikit takarannya.

2.       Memasukan potongan kentang
(gambar: id.wikihow.com)

Jika cara pertama tidak berhasil, atau takut rasa bumbu lainnya terbawa  menjadi hambar, ada cara lain selain menambah air. Ada cara lain, kalau di dapur ada stok kentang, satu butir kentang ukuran sedang bisa di ambil kemudian di kupas kulitnya potong kecil ( tapi jangan terlalu kecil juga ya, nanti malah ancur dan membuat kuah keruh.). Setelah itu masukan ke dalam masakan yang terlalu asin tadi, jangan lupa sebelumnya bahan lainnya yang tadi di masak di angkat dulu ( apakah itu sayuran, daging, atau apa pun itu, agar tidak overcooked) masak sebentar, sambil diicip-icip hingga kadar garamnya sudah berkurang. 

Sebelum kentang menjadi matang bahkan hancur, kentang bisa di angkat. Namun Jika masakan masih terlalu asin, cara tadi bisa diulang hingga masakan kadar garamnya berkurang. Kentang mengandung pati, pati itu yang akan mengikat garam di dalam kuah, yang membuat masakan berkurang kadar garamnya. Dan di jamin bumbu lainnya tidak akan ikut  berkurang rasanya.

3.       Menambahkan gula
Jika di rumah tidak ada stok kentang, dan jika menambah air dikhawatirkan bumbu lainnya jadi tidak berasa juga, maka cara ampuh lainnya adalah menambahkan gula. Dengan menambahkan gula ini selain masakan akan terbebas dari rasa asin yang berlebihan, campuran gula dan garam akan menjadikan masakan menjadi gurih, kadang cara ini jua dipakai sebagian ibu-ibu untuk mengganti MSG pada masakan. Tapi memasukan gula juga harus sedikit-sedikit, sampai kadar asin berkurang, kalau terlalu banyak, nanti rasanya malah jadi manis, jadinya malah harus ditambah garam lagi, hingga proses ini tidak berkesudahan...hehe karena terlalu banyak garam dan gula sangat gak baik untuk kesehatan.

Itu tadi tips pertolongan pertama pada pasakan keasinan (P3K), semoga bermanfaat!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Review: Desaku Bumbu Bubuk Kari

Ada beberapa alasan ibu-ibu malas berkecimpung di dunia perdapuran, karna emang gak bisa masak, atau bisa juga karena malas repot. syukur-syukur bisa selalu beli makanan ke restoran yah, tapi kalau ngga..gak ada pilihan lain selain masak sendiri, tak hanya faktor eknonomi ( yang faktanya masak sendiri jauh lebih murah, karena kita gak perlu bayar tenaga koki) tapi juga faktor kesehatan dan nutrisi. Makanan di luaran belum tentu memenuhi standar nutrisi yang biasanya ibu-ibu paling konsen soal ini. Misal untuk penambahan MSG atau mecin misalnya, atau alergi terhadap makanan tertentu, atau apalah..apalah..masih banyak lagi 😊. Kalau alasan gak bisa masak, klasik banget ya. Karena pada dasarnya semua orang punya naluri merasa lapar dan mencari makanan, masak adalah tingkat lanjut dari kata survive , bedanya hanya satu ada yang enak dan tidak..hehe, itu aja kok. Nah kalau alasannya yang kedua, malas. Ini ya mau gimana lagi, aku sendiri (walaupun gak bilang jago juga dalam urusan masa...

Resep Tteokbokki (Khas Korea Selatan)

Drakor boleh merapat lagi... Hehe kalau yang hobi nonton drakor pasti gak asing lagi liat makanan ini, coz di film-film juga banyak. Aku mah gak penasaran sama drama serinya, tapi sama makanannya, apa lagi setelah demam k-pop merajalela, di Indonesia jadi banyak bertebaran resto-resto ala korea. Setelah kedai ramyun, mungkin bentar lagi pojangmacha yang bakal banyak disudut-sudut jalan. (Itu juga kalau masih musim k-pop ya..) Kali ini aku coba eksekusi salah satu jajanan rakyat yang paling tenar di Korsel, dan yang lagi hits juga dimasak sama para food blogger..hehe, Tteokbokki. Tteokbokki adalah jajanan yang terbuat dari tepung beras yang dibentuk silinder dicampur bumbu-bumbu dan sayuran,  yang bahan utamanya terdiri dari Tteok (kue beras) dan saus gochujang. Kue jenis ini pertama kali dikenal di Dinasti Joseon. Ya sudah, daripada jadi belok ke pelajaran sejarah Korea, ini dia resepnya ya, sis .. 😊 RESEP TTEOKBOKKI  (Tteokbokki)  Waktu memasak: 15 men...

Resep Angeun Kacang Beureum (Khas Sunda)

"Tokecang tokecang bala gendir tosblong, angeun kacang...angeun kacang sapependil kosong, aya listrik di masigit meni caang katingalna aya istri jangkung alit karangan dina pipina, tokecang tokecang bala gendir tosblong, angeun kacang...angeun kacang sapependil kosong." Lirik lagu daerah Jawa Barat tersebut mengingatkan aku pada masa masih sekolah dasar, di mana setiap anak di tes menyanyikan lagu tersebut di depan kelas satu persatu. Yang menarik dari lirik lagu "Tokecang" tersebut adalah terselip daftar menu makanan khas Jawa Barat, mungkin saking membuminya makanan tersebut di tatar Sunda, maka dijadikan lirik lagu daerah. Kenapa tidak sangu tutug oncom ? atau pais lauk? atau apalah..apalah...hehe Angeun Kacang Bereum atau Sayur Kacang Merah ini, memiliki rasa yang segar, karena hadirnya asam jawa di sana. Hmm..mungkin mendekati rasa sayur asem ya, namun tidak menggunakan bahan yang beraneka ragam. Kacang merah sendiri merupakan sumber protein ya...

Apa itu MPASI 4 Bintang?

(Gambar: mypositiveparenting.org)  Buat ibu dan ayah yang baby nya siap untuk solid food pertamanya, mungkin mulai cari-cari info seputar MPASI ya. Apa lagi kalau baru anak pertama.. Pasti antusias banget (kalo aku pribadi baru melek tentang MPASI, khususnya MPASI homemade pas anak ke 2, tapi tak ada kata terlamabat.. 😊) Bicara MPASI, ada banyak jenis, mulai dari yang instan dan homemade, yang homemade juga banyak lagi cabang-cabangnya ada WHO, FC, BLW, dll... MPASI zaman now emang beragam.. Ga cukup anak di kasih asal judulnya bubur, selesai. Tapi setiap jenis ada rule nya. Kalau yang umum dan gencar di gembar-gembor ibu kader posyandu adalah MPASI WHO dan juga yang sangat di rekomendasikan menkes. Ada yang perlu diperhatikan untuk bikin MPASI ala WHO ( World Health Organization), simpelnya harus memperhatikan: tekstur, jenis, dan porsi, sesuai usia dede bayi nya. Juga wajib juga memperhatikan cara pengolahannya, harus bersih dan tepat cara pengolahannya. Untuk seka...