Langsung ke konten utama

5 Keuntungan Bawa Bekal Sekolah Anak dari Rumah

(Bekal Anak Sekolah)

Sudah satu minggu aku meliburkan ketring anakku yang ada di sekolah, karena beberapa alasan salah satunya sayang banget wadah-wadah lucu, cetakan nasi  dan lain-lain nganggur di lemari, terakhir dipakai itu 2 tahun yang lalu, pas anakku masih TK🤭

Karena anakku sekolahnya full day, jadi emang wajib banget bawa bekal makanan berat maupun ringan ke sekolah. Tapi kalau menurut aku, mau full day atau jam reguler anak sekolah, membawa bekal dari rumah kayanya wajib sih. Dan setelah 1 minggu membawa bekal sendiri dari rumah, aku punya beberapa poin pengalaman yang menurut aku cukup menguntungkan. Dan ini dia keuntungan membawa bekal dari rumah versi Dapur Mama Badar:

  • Tidak Makan Sembarangan
Ini alasan yang paling klasik kenapa anak bekal dari rumah, adalah menghindari jajan sembarangan. Mengingat jajanan di sekolah, kadang gak semua nya sehat, apa lagi kalau lihat berita-berita, ada makanan yang mengandung Rodamin, Formalin, dan lain-lain.

Dan untuk sekolah yang tidak membolehkan penjual makanan luar menjajakan makanan di sekolah sembarangan (biasanya diganti dengan ketring atau kantin sekolah), seperti di sekolah anakku, membawa bekal ke sekolah menurutku juga terdengar sangat keren, karena jadi mirip sekolah-sekolah di luar negeri😁 

Dengan menyediakan makanan, otomatis anak jadi gak heboh kalau lapar, dan mencari makanan yang gak jelas. Dan kita juga dapat memantau apa yang dimakan anak, terurama jika anak memiliki kecenderungan alergi makanan.
  • Bebas Menentukan Menu
Ini salah satu yang paling merepotkan sekaligus menyenangkan (khususnya bagi para emak) kalau memutuskan membawa bekal sendiri dari rumah. 

Karena setiap hari gak mungkin anak makan yang itu-itu aja, jadi menu yang variatif dalah satu yang harus dipikirkan. Tujuan bekal dari rumah selain menjaga makanan yang tidak baik, anak juga tentunya harus mendapatkan cukup gizi. 
  • Bisa Share dengan Teman
Anakku cerita sejak bekal dari rumah (dan anak lain yang juga bekal dari rumah) jadi bisa main tebak-tebakan, bekal apa dibawa oleh siapa hari ini, dan ini menurutku seru aja, lumayan buat bahan sosialisasi anak dengan teman. Karena ketika ikut ketring menunya kan sama, jadi gak  ada bahan juga buat tebak-tebakan.

Selain jadi memunculkan permainan "tebak-tebakan", karena bekal sekolah setiap anak berbeda, jadi bisa sharing bekal dan saling coba makanan, dan menurut aku ini juga seru. 
  • Hemat Budget
Bagian ini tentu emak-emak paling pinter ya.. dengan bekal dari rumah menurut aku bisa memangkas budget dan pengeluaran jadi bisa terkontrol, ketimbang ketika ikutan ketring. 

Tentu aja soal budget, bicaranya tentang makanan sehat juga ya, karena makanan yang low budget juga banyak banget apa lagi yang dijajakan di depan sekolah, tapi kan belum tentu sehat dan bersih. Untuk ketring makanan sehat anak sekolah mungkin bu ibu bisa cek sendiri-sendiri di kisaran berapa ya.

  • Lebih Kreatif
Sebenernya ini lebih ke kepuasan aja sih, gegara rajin siapin bekal sekolah, jadi rajin juga baca-baca buku resep, jadi rajin belajar bento, jadi belajar juga food fotografi. Dan yang pasti jadi punya semangat buat berbagi inspirasi.

Itu tadi 5 manfaat yang didapat dari menyiapkan bekal sendiri: anak sehat, budget terkendali, emak lebih kreatif, dan yang pasti bonding ibu dan anak lebih kuat (lho?yang ini mah ga nyambung😅)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Nissin Mikuya Ramen Japanese Curry (Part 3)

Jenis-jenis ramen di Jepang cukup banyak, setiap daerah di Jepang bahkan memiliki jenis ramen yang berbeda. Yang paling aku inget adalah sapporo ramen dengan kuah miso. Aku pertama kali melihat jenis ramen ini di dalam film anime "kimi no na wa"... di mana di ceritakan tokoh utama berkunjung ke sebuah kedai ramen dan memesan jenis ramen dengan kuah miso. Sebetunya banyak referensi ramen dari tontonan kartun Jepang, seperti di dalam kartun Naruto, dan sebagainya. Dan meski hanya dalam bentuk kartun, tampaknya memang kelihatan lezat. Mungkin suatu hari kalau aku sempet berlibur ke Jepang, makanan yang akan aku buru pertama kali adalah ramen 😁 Kuah ramen biasanya terdiri dari aneka bumbu, dan yang dominan antara lain kecap ikan, kecap asin, kaldu tulang, dan sebagainya, untuk muslim tentu perlu "lihat-lihat" juga sebelum memakan, karena ada juga yang menambahkan minyak babi ke dalamnya. Tapi tidak sedikit juga yang menggunakan bahan baku tumbuhan yang halal. ...

Resep Sambal Matah Khas Bali

Sebelumnya aku cuma tahu jenis sambal itu sambal goang dan sambal terasi, ternyata di Indonesia ada banyak sambal yang berbeda, khas dari setiap daerah. Jadi terpikir aja buat ekspor semuanya.. 🤩 Salah satu yang belakangan aku tahu adalah jenis sambal matah. Sambal ini adalah sambal khas Bali, namanya "matah" katanya dari kata "mentah" karena bahan-bahan yang digunakan emang cenderung raw, gak kaya sambal lainnya yang digoreng bahan-bahannya, terus diulek. Sambal matah dibiarkan saja dalam irisan-irisan alias gak diulek, terus agar gak terasa mentah ( karena kita bukan kambing ya ), di atas bahan-bahan sambal yang sudah di iris-iris itu disiram minyak panas. Done! Cukup simpel dan tentu aja gak bikin tangan pegel karena harus ulek-ulek. Karena ini gak di ulek, rasanya masih crunchy dan bertekstur, dan menurut aku ini unik. Dan perpaduan rasa dari sereh dan daun jeruk gak tau kenapa itu enak dan seger banget. So ini dia resepnya.... Resep Sambal Matah Khas B...

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Review: Bubur Cianjur Dengan Kuah Kuning yang Mantap

Ternyata bubur meskipun sama-sama lembek, rasanya tidak selalu sama. Bubur dalam hal ini bubur ayam yang mainstream biasanya hanya berkutat pada toping yang terdiri dari: seledri, sedikit merica, kacang kedelai goreng, sedikit kecap manis, dan tentu suiran ayam. Dan rasanya ya sudah dapat dibayangkan lah ya. Selama 25 tahun merasakan rasa bubur yang sama, dan sudah terplot bahwa rasa bubur ya gitu-gitu aja, kebetulan aku gak pernah ada niat juga beli bubur di kota lain, cuma biar tau rasanya sama atau beda 😁, tapi karena suamiku orang luar kota Bandung, aku bersyukur juga, pertama kali main ke rumah mertua di Cianjur, dan diperkenalkan lah dengan bubur yang rasanya enakkkk ini, yang mana setiap main ke cianjur berasa ada yang kurang kalau gak menyantap bubur Cianjur. Bubur sendiri adalah sejenis makanan yang dimasak dengan cara direbus hingga sangat lunak. dan tentu saja tidak hanya beras ya, bisa kacang hijau, ketan hitam, dan sebagainya, asalakan teksturnya benar-benar l...

Cara Membuat Seblak Klasik Enak

Seblak adalah salah satu camilan yang awalnya bercokol (bahasanya dong...hehe) di daerah Jawa Barat. Aku masih sangat ingat sepulang sekolah kalau kumpul-kumpul dengan teman satu geng di salah satu rumah dari kami, pasti menu wajib yang menemani kami buat PR atau sekedar ngobrol-ngobrol tentang Boyband Westlife  dan gosip sekolah adalah seblak. Dan kayaknya kami gak akan pernah lupa cara membuat seblak itu sampai sekarang. Aku sama sekali gak menyangka seblak akan setenar ini sekarang. Di mana-mana ada yang jual seblak, bahkan sampe ujung pulang Jawa atau bahkan sampai ke luar pulau. Sayangnya seblak yang banyak beredar di kebanyakan warung-warung seblak sekarang menurutku tidak "original". Karena setahuku seblak yang aku kenal sejak jaman sekolah itu bukan seblak yang banyak dijual sekarang: banyak kuahnya sampai sulit membedakan antara sebelak dan bakso tusuk dengan warna merah merona yang menyala-nyala (apa sihhh...hehe). Selain itu, sekarang itu lebih heboh aja, ada yang ...