Langsung ke konten utama

Review: Rabokki Koreakeun Bikin Kenyang

Yang pengen makan Topokki dan Ramyeon dalam waktu yang bersamaan bisa cobain nih Rabokki dari brand Koreakeun. Pertamakali lihat makanan ini aku langsung mikirnya ini semacam makanan Korea jenis hibrida..hehe karena gabungan dari dua jenis makanan yang berbeda dalam satu mangkok. Cocok banget buat yang emang sedang laper banget, karena jujurly ini emang bikin kenyang lho 😃

Ini jenis makanan terakhir yang aku coba yang dikirim sama brand Koreakeun buat aku coba. Bukan, bukan karena gak penasaran, tapi karena aku cari waktu dikala perutku masih kosong atau habis seharian ngerjain tulisan buat novel online, kan pasti laper banget iya kan, jadi cocok menyantap Rabokki ini.

Daftar Isi :

Unboxing Robokki Koreakeun

Kemasan Rabokki dari brand Koreakeun ini emang yang paling tebel, logis lah, isinya aja banyak. Menu praktis buat kalau tengah malem lapar, pesan makanan di ojol udah pada tutup. Atau pas lagi kemping di gunung pengen makanan ala kafe. Jawabannya ya Rabokki ini.

robokki koreakeun
(Rabokki Koreakeun)

Kalau dilihat dari tampilan kemasannya, udah kebayang banget porsi dari Rabokki ini kan? Ya, apa yang di lihat di gambar itu lah apa yang ada di dalemnya. Gak usan panjang lebar, mari sekarang kita unboxing aja isinya. Yuk cap cuss...

unboxing robokki koreakeun
(unboxing Rabokki Koreakeun)

Seperti yang kamu lihat di gambar, untuk satu kemasan Rabokki Koreakeun ini berisi mie, kue beras (setengahnya dari versi Topokki), saus gochujang, cabe bubuk, dan biji wijen. Lengkap banget dan bikin puas. Pas buka kemasannya udah berasa pengen langsung dimasak aja.

Harga Robokki di marketplace

Nah untuk harganya, yang pengen nyobain bisa beli langsung di akun official Koreakeun, sekitar 23 ribu, worth it. Dengan harga segitu sesuai lah sama isi yang segambreng di dalamnya iya gak sih? kalau dibandingkan sama menu di aplikasi ojol atau gak di kafe-kafe ala Korea, harganya emang gak jauh beda sih, rata-rata Rabokki yang udah di masak dijual di kisaran harga 25 ribuan.

Selain harga yang terjangkau, kalau menurut aku Rabokki ini bikin kenyang, dan soal rasanya juga gak mengecewakan sih. Dan bumbu-bumbunya juga tergolong banyak sih, apalagi bubuk cabenya. Gak tau kayak apa rasa pedesnya kalau dimasukin semua bubuk cabenya..hehe

Gabungan Topokki dan Ramyeon

Rabokki ini seperti yang udah aku bilang di pembukaan, makanan itu semacam makanan gabungan. Kalau aku pribadi sih nyerah makan makanan jenis ini... hehe. Udah ada yang bikin kenyang dari kue berasnya, masih ditambah dari mienya juga... hehe tapi kalau yang kebiasaan mukbang kayaknya porsi ini cukup buat kalian. Aku sendiri, di sini aku tambahin keju mozarella, jadinya banyak banget dong.

Untuk rasa kue berasnya karena ini masih satu produksi, kurang lebih sama seperti di menu Topokki ya, hanya saja jumlahnya dikurangi. Sedangkan kalau mienya sendiri itu sama porsinya seperti yang hadir di menu Ramyeon dan Buldak. Sedangkan untuk bumbu lainnya aku pikir masih sama sih, cuma sausnya kayaknya banyakan dikit untuk versi Rabokki ini.

Saus Gochujangnya pedes manis, enak. ini sausnya sebetulnya udah pedes, tapi kamu kalau pengen lebih pedes, bisa kasih tambahan cabe bubuk yang udah disediakan di dalamnya. Selain rasa original, bisa juga lho di tambah toping lainnya, kayak keju mozarella, makanan laut, dan sebagainya. Tapi gak kebayang ya ini sebanyak apa nantinya...hehe.

Yang juara dari Rabokki ini termasuk untuk Topokki dan Ramyeon, aku suka banget sama saus Gochujangnya. Ini tuh rasanya pas, soalnya aku pernah coba menu serupa punya brand lain ada yang terlalu pedas jatuhnya malah pahit, kayaknya kebanyakan cabe di bumbu dasarnya. Kalau ini bumbu bawaannya udah pas banget, tinggal nanti kamu tambahin aja cabe kalau kurang pedes. Aku belum coba kalau bubuk cabenya aku tabur semua ke mangkok apa rasanya jadi pahit juga gak ya?hehe... gak mau coba juga sih😁

robokki koreakeun
(Rabokki Koreakeun yang sudah dimasak)

Aduh, mantap banget kan, pedes-pedes gimana gitu penampilannya...hehe so, untuk Rabokki Koreakeun ini aku punya penilaian:

🍜Rasa: 4/5

🍜Kemasan: 4/5

🍜Harga: 3/5

🍜Beli lagi: ya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Cara Membuat Seblak Klasik Enak

Seblak adalah salah satu camilan yang awalnya bercokol (bahasanya dong...hehe) di daerah Jawa Barat. Aku masih sangat ingat sepulang sekolah kalau kumpul-kumpul dengan teman satu geng di salah satu rumah dari kami, pasti menu wajib yang menemani kami buat PR atau sekedar ngobrol-ngobrol tentang Boyband Westlife  dan gosip sekolah adalah seblak. Dan kayaknya kami gak akan pernah lupa cara membuat seblak itu sampai sekarang. Aku sama sekali gak menyangka seblak akan setenar ini sekarang. Di mana-mana ada yang jual seblak, bahkan sampe ujung pulang Jawa atau bahkan sampai ke luar pulau. Sayangnya seblak yang banyak beredar di kebanyakan warung-warung seblak sekarang menurutku tidak "original". Karena setahuku seblak yang aku kenal sejak jaman sekolah itu bukan seblak yang banyak dijual sekarang: banyak kuahnya sampai sulit membedakan antara sebelak dan bakso tusuk dengan warna merah merona yang menyala-nyala (apa sihhh...hehe). Selain itu, sekarang itu lebih heboh aja, ada yang ...

Review: Mamasuka Spicy Topokki

Ini sepertinya akan menjadi camilan berikutnya kalau lagi konsen nulis novel... hehe awalnya aku sama sekali gak kenal makanan-makanan Korea, sampe suatu ketika aku tiba-tiba keranjingan nonton Drakor..😝 Drakor dampaknya parah banget di aku, selain bikin ide tulisan aku jadi mengalir (apa lagi kalau pas ngerjain gendre romance), makanan-makanna yang tampil di film nya langsung bikin nelen ludah semua, pengen coba T.T Selain itu juga, dampak lainnya aku jadi hobi juga coba-coba masak makanan Korea, meskipun kadang rasa autentiknya ya ngira-ngira juga, semoga aja bisa kesampaian pergi ke Korea ya buat ngerasain rasa aslinya.. Aamiin (kenceng banget dah). So, hari ini aku mau review salah satu makanan Korea produk lokal, tapi rasanya menurut aku bersaing sama produk-produk import yang pernah aku coba. Daftar Isi : Unboxing Topokki Harga Topokki instan Mamasuka Toppoki halal Unboxing Topokki Kali ini aku tertarik mencoba Toppoki rasa Spicy dari brand Mamasuka, bungkusnya rata-rata...

Review: Kopi Java Preanger, Kopi Arabika dengan Aroma yang Kuat

(Java Preanger Coffee)  Sebenarnya aku bukan master di bidang kopi, cuma gegara nonton liputan di TV1 tentang sejarah kopi di Indonesia. Dan mendengar nama gunung Manglayang disebut-sebut di sana 😁 Jadi merasa tergerak buat tahu lebih banyak, dan setelah itu aku jadi menemukan alasan kenapa Dee Lestari bikin novel filosofi kopi (walaupun belum pernah juga baca sih.. Hehe). Ada cerita panjang dibalik segelas kopi yang kita minum, bahkan di negara eropa acara minum kopi udah jadi semacam kultur, tiada hari tanpa kopi. Mungkin itu juga yang membuat, kenapa dulu Belanda begitu agresif memberlakukan tanam paksa kopi di beberapa daerah di Indonesia. Indonesia memang salah satu negara penghasil biji kopi terbesar dunia (kalau gak salah no 3 gitu ya?). Mulai dari sabang sampai merauke kita punya jenis kopi dengan cita rasa yang khas. Namun, sudah kenal dengan Java Preanger Coffee? Konon katanya ini adalah jenis kopi tertua yang pernah dibudidayakan di Indonesia. Java Preanger Co...

Belajar dari Makanan Rumah Sakit

Lama tidak update blog, rasanya hampa-hampa gimana gitu #lebay. Alhamdulillah.. Anak kedua saya sudah lahir, dengan penuh drama dan tanpa diduga-duga. Disini aku gak akan bahas detail proses lahirannya karena ini bukan blog parenting or semacamnya 😄. Untuk anak kedua ini, aku harus di rawat di rumah sakit karena divonis terkena preeklamsia, semacam "penyakit" khas ibu hamil. Dari cuma baca-baca di internet tentang komplikasi kehamilan ini, eh malah ngalamin sendiri, sedih pasti tapi itu adalah takdir terbaik yang sudah digariskan Allah swt. Apa pun yang pasti aku banyak belajar dan bersyukur untuk 9 hari menginap di rumah sakit. Kalau boleh curhat sedikit, di rawat di rumah sakit memang bukan suatu yang menyenangkan, at least aku pribadi selama di rumah sakit gak perlu repot mengerjakan pekerjaan rumah dan dapur, gak perlu ngurus anak, dan intinya benar-benar istirahat termasuk nulis blog dan pekerjaan lainnya. Selain banyak belajar makna ikhlas dan bersyukur, aku juga ba...