Langsung ke konten utama

Review: Makanan Korea Topokki Koreakeun

Lagi sibuk apa? Aku lagi sibuk nonton Drakor😉. Siapa diantara kalian yang udah nonton "25-21"?☝... filmnya heart breaking banget gak sih? Aku sih yes! sejak langganan Netflix ( coba mana pihak Netflix, aku udah ikut promo nih..hehe), gak berhenti-berhenti parade Drakor. Aku bisa dibilang telat demam Darkornya, tapi lebih baik telat daripada gak sama sekali, ya khan?

Paling enak nonton K-Drama tuh sambil nyemil makanan khas Drakor, salah satunya yang paling sering muncul di film itu menurut aku adalah Topokki dan Chicken Buldak. Perasaan hampir ada di setiap drama Korea. Apa emang setenar itu ya makan ini di sana? kayak semacam cilok gitu kali ya?

Kalau kemaren-kemaren aku udah cobain tuh Topokki dari brand Mamasuka. hari ini aku penasaran sama Topokki versi brand Koreakeun. Dari namanya aja, aku pikir unik sih. Apa lagi kalau orang Sunda pasti berasa sedang melafalkan ejaan Sunda ya "-keun". Aku udah ngincer pengen nyobain Topokki Koreakeun ini di Shopee, udah lama, tapi baru kesampain sekarang. Jadi, yang penasaran simak reviewnya ya ( awas jangan ngiler..)

Daftar Isi :

Unboxing Topokki Instan Koreakeun

Zaman sekarang apa-apa serba mudah ya, kayak misal pengen makan Topokki gak perlu ke Korea dulu, tinggal cari via aplikasi, atau tinggal bikin sendiri gak pake ribet, karena udah ada yang instan. Basicly, aku suka bikin masakan, tapi gak kebayang kalau harus bikin Topokki by myself, belum bikin kue berasnya, belum racik bumbunya, ribet kan, padahal perut laper gak bisa nunggu. Jadi, ada makanan Korea Topokki instan kayak dari brand Koreakeun ini sangat membantu.

Topokki instan Koreakeun
(Makanan Korea Topokki Koreakeun)

Dari kemasannya udah terlihat sangat praktis dan gak ribet ya, terus gampang juga di bawa ke mana-mana, karena cukup tipis dan gampang buat diselipin di dalam tas gitu. Kemasan pouchnya ini pake warna dominan kuning (apa orange ya..hehe), biasanyakan rata-rata kalau yang pedes-pedes itu sampulnya warna hitam dan merah, biar kelihatan sangar, tapi mungkin ini maksudnya perpaduan merah dan kuning ini, mewakili rasa pedas yang soft gitu kali ya.

Apa pun itu, aku sukas sih sama sampulnya, enak aja gitu dilihat. Ada yang bisa tebak itu isinya apa aja? penasaran gak sih? tapi bentar ya, aku mau bahas dulu bagian lainnya sebelum isi. Makanan Korea Topokki dari brand Koreakeun ini pakai label hala ya, gaes... ya pasti lah, brand lokal dengan rasa impor, ketimbang brand impor yang gak jelas juga label halalnya. Halal first ya...

Di kemasannya juga udah lengkap banget, selain udah ada label halal, tanggal kadaluarsanya jelas, nomor edar, juga udah ada informasi nutrisinya. Jadi, kalau kata aku sih, udah layak banget lah ya sebagai makanan konsumsi publik. Di sini juga udah dikasih tahu cara masaknya, biar rasanya enak. Juga sudah ada komposisinya, tapi ini beneran gak pake MSG kah? soalnya kalau di keterangannya sih gak ada, semoga aja bener, soalnya sekarang kan lagi happening ya, makanan-makanan natural tanpa zat-zat kayak gitu-gitu.

Informasi nutrisi
(Informasi nutrisi dan komposisi)

Nah, sekarang waktunya unboxing, buat yang penasaran pengen lihat dalamnya, yuk, kita buka aja ya. Ini tuh di dalamnya terbagi jadi 4 buah: kue beras, saus gochujang, biji wijen, dan cabe bubuk. Kalau kamu pengen lebih, bisa tambahin pelengkap sesuka hati ya. Untuk kue berasnya sendiri, ini udah pake kemasan vacum, jadi mungkin lebih awet meski tanpa pengawet, karena logikanya udara-udara yang bikin makanan gampang basi itu udah keluar. Lumayan banyak sih isinya, Worth it.

unboxing topokki
(Unboxing Topokki Koreakeun)

Harga Topokki

Sekarang bicara harga, Topokki Koreakeun ini tuh harganya sekitar 18 ribuan aja, standar lah, rata-rata kan harga Topokki mau instan atau beli lewat aplikasi ojol, kisaran harganya antara 15 ribu - 20 ribuan, jadi kalau katau aku sih cukup lah agak tengah-tengah. Untuk sementara aku nemu produk ini di online shopping, gak tahu juga sih apa udah masuk Indomart, alfamart, atau minimarket lain.

Tapi rata-rata harga topokki di Indomart merek lain sama aja sih, sekitar segituan. Kalau dari harga dan kontennya, aku pikir sesuai aja, apa lagi ini yang aku suka tuh, wijennya banyak banget dong, dibandingkan merek lain, yang cuma seuprit. Soalnya ini ngaruh juga ke rasa ya. Di tambah lagi ada ekstra bubuk cabe, jadi bisa atur pedes sendiri, walau pun aku gak dipake sih, karena aku lebih suka pake bumbu originalnya. Udah aja, sekarang langsung aja deh soal rasanya ya 😋

Rasa makanan Korea Topokki

Intinya adalah rasa ya, jujur, aku sangat suka makanan Korea ini, dan aku udah cukup berpetualang pindah sana sini buat cari rasa Topokki yang pas di lidah ( udah kayak berkelana cari seblak aja gimana..hehe). Kalau menurut aku, aku suka sama Topokki Koreakeun ini. Untuk saus gochujangnya gak kemanisan, ada tuh pernah yang jatuhnya manis banget, emang sih basic rasa Topokki itu ada manis-manisnya, tapi kalau terlalu manis jatuhnya malah kayak lagi makan cilok kebanyakan kecap. kalau ini, pas, great job buat yang meracik bumbunya!

Kue berasnya, terlalu kenyal kalau buat aku, kalau resep asli kue beras ada ditambah tapiokanya gak sih? aku belum pernah coba bikin, malah jadi penasaran. Ini mungkin sesuai klaimnya juga, yaitu kenyal. Tapi gak masalah juga sih, gak tahu kalau masaknya agak lama, mungkin akan lebih gampang dikunyah, atau bisa juga mungkin bisa jadi aku terlalu cepet masaknya, jadi belum ngembang sempurna. Tapi, tetep ini kesalip sama rasa saosnya yang enak itu, jadi udah aja blending di mulut. Enakkk...

Topokki Koreakeun
(Topokki Koreakeun dalam bentuk matang)

Nah, ini penampakan sesudah aku masak. Mirip gak sih sama yang di Drakor? mirip kalau kata aku sih...hehe. See? wijennya banyak banget kan, rasanya jadi sangat mirip sama tipikal rasa masakan Korea, yang beraroma minyak wijen gitu lho. Pedas manisnya juga udah juara (ini perasaan udah di bahas dari tadi ya...😀). Ini aku sengaja cuma tambahin topping sosis, biar kelihatan cantik aja, aslinya untuk Topokki aku lebih suka versi Ori, gak pakai tambahan macem-macem, soalnya biar lebih terasa Koreanya. Bisa juga sih ditambah keju moza, aneka makanan laut, dan lain-lain suka-suka aja.

So, penilaian akhir aku untuk Topokki Koreakeun ini:

🍲 Rasa: 4/5

🍲Harga:4/5

🍲Kemasan: 4/5

🍲Beli lagi: ya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Cara Membuat Seblak Klasik Enak

Seblak adalah salah satu camilan yang awalnya bercokol (bahasanya dong...hehe) di daerah Jawa Barat. Aku masih sangat ingat sepulang sekolah kalau kumpul-kumpul dengan teman satu geng di salah satu rumah dari kami, pasti menu wajib yang menemani kami buat PR atau sekedar ngobrol-ngobrol tentang Boyband Westlife  dan gosip sekolah adalah seblak. Dan kayaknya kami gak akan pernah lupa cara membuat seblak itu sampai sekarang. Aku sama sekali gak menyangka seblak akan setenar ini sekarang. Di mana-mana ada yang jual seblak, bahkan sampe ujung pulang Jawa atau bahkan sampai ke luar pulau. Sayangnya seblak yang banyak beredar di kebanyakan warung-warung seblak sekarang menurutku tidak "original". Karena setahuku seblak yang aku kenal sejak jaman sekolah itu bukan seblak yang banyak dijual sekarang: banyak kuahnya sampai sulit membedakan antara sebelak dan bakso tusuk dengan warna merah merona yang menyala-nyala (apa sihhh...hehe). Selain itu, sekarang itu lebih heboh aja, ada yang ...

Review: Mamasuka Spicy Topokki

Ini sepertinya akan menjadi camilan berikutnya kalau lagi konsen nulis novel... hehe awalnya aku sama sekali gak kenal makanan-makanan Korea, sampe suatu ketika aku tiba-tiba keranjingan nonton Drakor..😝 Drakor dampaknya parah banget di aku, selain bikin ide tulisan aku jadi mengalir (apa lagi kalau pas ngerjain gendre romance), makanan-makanna yang tampil di film nya langsung bikin nelen ludah semua, pengen coba T.T Selain itu juga, dampak lainnya aku jadi hobi juga coba-coba masak makanan Korea, meskipun kadang rasa autentiknya ya ngira-ngira juga, semoga aja bisa kesampaian pergi ke Korea ya buat ngerasain rasa aslinya.. Aamiin (kenceng banget dah). So, hari ini aku mau review salah satu makanan Korea produk lokal, tapi rasanya menurut aku bersaing sama produk-produk import yang pernah aku coba. Daftar Isi : Unboxing Topokki Harga Topokki instan Mamasuka Toppoki halal Unboxing Topokki Kali ini aku tertarik mencoba Toppoki rasa Spicy dari brand Mamasuka, bungkusnya rata-rata...

Review: Kopi Java Preanger, Kopi Arabika dengan Aroma yang Kuat

(Java Preanger Coffee)  Sebenarnya aku bukan master di bidang kopi, cuma gegara nonton liputan di TV1 tentang sejarah kopi di Indonesia. Dan mendengar nama gunung Manglayang disebut-sebut di sana 😁 Jadi merasa tergerak buat tahu lebih banyak, dan setelah itu aku jadi menemukan alasan kenapa Dee Lestari bikin novel filosofi kopi (walaupun belum pernah juga baca sih.. Hehe). Ada cerita panjang dibalik segelas kopi yang kita minum, bahkan di negara eropa acara minum kopi udah jadi semacam kultur, tiada hari tanpa kopi. Mungkin itu juga yang membuat, kenapa dulu Belanda begitu agresif memberlakukan tanam paksa kopi di beberapa daerah di Indonesia. Indonesia memang salah satu negara penghasil biji kopi terbesar dunia (kalau gak salah no 3 gitu ya?). Mulai dari sabang sampai merauke kita punya jenis kopi dengan cita rasa yang khas. Namun, sudah kenal dengan Java Preanger Coffee? Konon katanya ini adalah jenis kopi tertua yang pernah dibudidayakan di Indonesia. Java Preanger Co...

Belajar dari Makanan Rumah Sakit

Lama tidak update blog, rasanya hampa-hampa gimana gitu #lebay. Alhamdulillah.. Anak kedua saya sudah lahir, dengan penuh drama dan tanpa diduga-duga. Disini aku gak akan bahas detail proses lahirannya karena ini bukan blog parenting or semacamnya 😄. Untuk anak kedua ini, aku harus di rawat di rumah sakit karena divonis terkena preeklamsia, semacam "penyakit" khas ibu hamil. Dari cuma baca-baca di internet tentang komplikasi kehamilan ini, eh malah ngalamin sendiri, sedih pasti tapi itu adalah takdir terbaik yang sudah digariskan Allah swt. Apa pun yang pasti aku banyak belajar dan bersyukur untuk 9 hari menginap di rumah sakit. Kalau boleh curhat sedikit, di rawat di rumah sakit memang bukan suatu yang menyenangkan, at least aku pribadi selama di rumah sakit gak perlu repot mengerjakan pekerjaan rumah dan dapur, gak perlu ngurus anak, dan intinya benar-benar istirahat termasuk nulis blog dan pekerjaan lainnya. Selain banyak belajar makna ikhlas dan bersyukur, aku juga ba...