Langsung ke konten utama

Review: Desaku Bumbu Bubuk Kari

Ada beberapa alasan ibu-ibu malas berkecimpung di dunia perdapuran, karna emang gak bisa masak, atau bisa juga karena malas repot. syukur-syukur bisa selalu beli makanan ke restoran yah, tapi kalau ngga..gak ada pilihan lain selain masak sendiri, tak hanya faktor eknonomi ( yang faktanya masak sendiri jauh lebih murah, karena kita gak perlu bayar tenaga koki) tapi juga faktor kesehatan dan nutrisi.

Makanan di luaran belum tentu memenuhi standar nutrisi yang biasanya ibu-ibu paling konsen soal ini. Misal untuk penambahan MSG atau mecin misalnya, atau alergi terhadap makanan tertentu, atau apalah..apalah..masih banyak lagi 😊.

Kalau alasan gak bisa masak, klasik banget ya. Karena pada dasarnya semua orang punya naluri merasa lapar dan mencari makanan, masak adalah tingkat lanjut dari kata survive, bedanya hanya satu ada yang enak dan tidak..hehe, itu aja kok.

Nah kalau alasannya yang kedua, malas. Ini ya mau gimana lagi, aku sendiri (walaupun gak bilang jago juga dalam urusan masak), tapi kaang-kadang suka malas, lebih tepatnya banyak kerjaan lain sih yang harus juga beres (alasan!).

Berapa rata-rata ibu-ibu menghabiskan waktu di dapur buat masak? 1 jam? 2 jam? atau seharian?. Kabar baik nya sekarang udah banyak banget bumbu instan, yang bisa sedikit membantu ibu-ibu yang gak bisa masak atau yang gak punya waktu. Tapi bumbu instan tentu aja tetap akan beda rasanya dibandingkan menggunakan bumbu racikan sendiri, bagaimana pun iklan berkata manis tentang hal ini..😀

aku sih suka eksplor, cari bumbu mana yang mirip-mirip sama rasa masakan aku, soalnya meski bumbu instan banyak, rasanya beda-beda, Nah, lain waktu ketika malas melanda (halah!) bisa pakai bumbu ini segampang pakai asisten..hehe.

Gak sengaja lihat ini di gantungan warung tetangga, eh harganya murah lagi cuman 2 ribu. Dihitung-hitung cukup irit juga, dibanidngkan pakai bumbu sendiri, coz 2 ribu paling cukup buat beli salam sereh doang..hehe Tapi rasanya gimana ya? mari baca ulasannya...

(Desaku Bumbu Bubuk Kari)

Penampakan bungkusnya suka banget, warna hijau terus pakai plastik doof gitu. ukurannya juga kecil, jadi bisa di masukin ke dalam dompet juga ( Lha, ngapain juga ya dimasukin dompet? hehe), iya jadi buat senjata kalau tiba-tiba sedang bertamu ke rumah orang, eh...di suruh masak spontan,😁

Keunggulan lain bumbu instan ini, di belakang terdapat cara masak yang sangat terperinci, hingga perihal bumbu-bumbu yang harus di tambahkan, lengkap, Jadi lebih mudah dapat bayangan buat yang basic banget dalam soal masak.

(Keterangan cara memasak yang lebih spesifik)
Biasanya kalau aku pakai bumbu instan, aku memang merasa gak cukup kalau hanya menggandalkan bumbu itu, aku tetap akan menambahkan bumbu racikkan sendiri, karena kadang suka gak berasa juga. Tapi untuk bumbu yang ini aku coba ikuti instruksi yang diperintahkan, tanpa mengurangi dan menambahkan apa pun, supaya membuktikan rasa aslinya kayak apa, nanti-nanti lagi, kan lebih gampang menditeksi apa yang kurang dari bumbu default nya.

(Bumbu kari versi bumbu instan Desaku)
Mulai lah menggerus-gerus bumbu, secara waktu persiapan sih hampir sama, tapi yang memudahkan gak perlu mikir bumbu ini itu lagi. Semua instruksi aku ikuti dari a - z, oh ya, untuk santan, aku juga pakai santan instan, satu bungkus yang seperti ini di encerkan dengan ari sebanyak 750 ml. Dan hasilnya aku mendapatkan sebuah masakan kari ( aku ganti ayam, dengan daging tetelan, supaya mirip kaya di abang tukang lontong kari ) yang secara penampilan udah cakep banget.

Setelah diicip-icip, rasanya agak-agak mirip kari india ya. Rasa kapulaga or entah apalah namanya itu sangat strong di lidahku, tapi cenak, dan berasa. Warnanya kekuningan ala kari, dan kekentalan kuah dengan ukuran santan yang disarankan sangat pas, jadi istilahnya gak "camplang" (bahasa sunda), atau kata lainnya encer.

(Penampakan kari daging ala bumbu kari Desaku)
Mohon abaikan, gajih-gajih di daging itu ya 😂 kalau kari aku memang lebih suka yang berlemak supaya gurih. Nah, itu dia hasil eksperimenku. Dengan ini aku akan kasih penilaian dan kesimpulan akhir dari desaku bumbu bubuk kari ini:

🍚 Kemasan: 5/5
🍚 Keautentikan rasa: 4/5
🍚 Kekentalan dan warna: 5/5
🍚 Kepraktisan: 5/5
🍚 Harga: 5/5
🍚 Beli lagi: ya/tidak

Itu dia percobaan aku untuk bumbu kari instan ini, makasih sudah membaca, tunggu ulasan lainnya lagi ya 😋😋😋


Komentar

Unknown mengatakan…
Kira kira ada pedes2 nya g mbg rasanya...
Soalnya pgn bgt buat mkanan ank kecil. Ank saya suka bgt ma kari ayam.
Annisaa T.K mengatakan…
Ada sedikit, mba leies..
Sofa minimalis mengatakan…
Sangat bermanfaat bu. Kalo bisa di tambah lagi resepnya lebih banyak. salam kenal Sofa minimalis
Unknown mengatakan…
Mba, cari produk desaku dimana ya yg lengkap? Di supermarket biasa nya hanya ada Lada saja.. Thanks
Annisaa T.K mengatakan…
Di pasar tradisional kadang juga sy suka beli di warung, murah cuma 2rb, mba Ilona..
Nita mengatakan…
Ini mengandung MSG ga mba? Soalnya saya suka ngantukan kalo kena MSG. Makasih infonya sebelumnya mba..
Annisaa T.K mengatakan…
Iya, ada...

Postingan populer dari blog ini

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Resep Sambal Matah Khas Bali

Sebelumnya aku cuma tahu jenis sambal itu sambal goang dan sambal terasi, ternyata di Indonesia ada banyak sambal yang berbeda, khas dari setiap daerah. Jadi terpikir aja buat ekspor semuanya.. 🤩 Salah satu yang belakangan aku tahu adalah jenis sambal matah. Sambal ini adalah sambal khas Bali, namanya "matah" katanya dari kata "mentah" karena bahan-bahan yang digunakan emang cenderung raw, gak kaya sambal lainnya yang digoreng bahan-bahannya, terus diulek. Sambal matah dibiarkan saja dalam irisan-irisan alias gak diulek, terus agar gak terasa mentah ( karena kita bukan kambing ya ), di atas bahan-bahan sambal yang sudah di iris-iris itu disiram minyak panas. Done! Cukup simpel dan tentu aja gak bikin tangan pegel karena harus ulek-ulek. Karena ini gak di ulek, rasanya masih crunchy dan bertekstur, dan menurut aku ini unik. Dan perpaduan rasa dari sereh dan daun jeruk gak tau kenapa itu enak dan seger banget. So ini dia resepnya.... Resep Sambal Matah Khas B...

Cara Membuat Seblak Klasik Enak

Seblak adalah salah satu camilan yang awalnya bercokol (bahasanya dong...hehe) di daerah Jawa Barat. Aku masih sangat ingat sepulang sekolah kalau kumpul-kumpul dengan teman satu geng di salah satu rumah dari kami, pasti menu wajib yang menemani kami buat PR atau sekedar ngobrol-ngobrol tentang Boyband Westlife  dan gosip sekolah adalah seblak. Dan kayaknya kami gak akan pernah lupa cara membuat seblak itu sampai sekarang. Aku sama sekali gak menyangka seblak akan setenar ini sekarang. Di mana-mana ada yang jual seblak, bahkan sampe ujung pulang Jawa atau bahkan sampai ke luar pulau. Sayangnya seblak yang banyak beredar di kebanyakan warung-warung seblak sekarang menurutku tidak "original". Karena setahuku seblak yang aku kenal sejak jaman sekolah itu bukan seblak yang banyak dijual sekarang: banyak kuahnya sampai sulit membedakan antara sebelak dan bakso tusuk dengan warna merah merona yang menyala-nyala (apa sihhh...hehe). Selain itu, sekarang itu lebih heboh aja, ada yang ...

Resep Ati Ampela Bumbu Kecap ( Semur )

Biasanya makanan ati paling sering diberikan kepada bayi yang baru belajar makan, hal ini masih kontroversi sih, karena ati juga tempat di mana racun-racun pada tubuh ayam disaring ( fungsi hati salah satunya menyaring racun dan zat asing dalam tubuh ). Tapi lepas dari itu, kandungan zat besi dalam ati cukup banyak, disamping vitamin lainnya seperti vitamin A, C, dan E. 😌 Pasangan ati adalah ampela, cukup enak untuk pasangan bubur ayam ya. Rasanya yang gurih mungkin salah satu faktor utama kenapa orang-orang banyak menyukainya. Namun kali ini saya tidak akan mengolah ati ampela untuk pelengkap bubur ayam, melainka memasaknya dalam nuansa yang manis 😚😛, ini dia resep ati ampela bumbu kecap a.k.a semur ati ampela. Lama memasak: 45 menit Porsi: 2-3 orang Bahan: 🐔 4 Pasang ati ampela, bersihkan. 🐔 2 Lembar daun salam 🐔 1 Batang serai, geprek 🐔 2 Ruas Lengkuas, geprek 🐔 3 Butir cengkeh 🐔 4 Sendok kecap manis 🐔 65 ml santan instan 🐔 500 ml air 🐔 1/2 sdt merica ...

5 Tips Agar Bolu Tidak Bantet

(bolumeranti.co.id) Bolu yang merekah terlihat sangat cantik dan menggiurkan, beda halnya dengan bolu bantet meskipun rasanya tetap enak, tapi secara penampilan memang tidak menarik, Kecuali kalau memang sengaja bikin brownies yang dicari memang bentuk yang bantet,kalau mengembang justru malah jadinya spons cake, iya kan? Masih ingat sama bolu pisang bantet buatanku? Hehe..aku juga gak ngerti kenapa hasilnya bisa seperti itu, padahal sudah ikuti petunjuk resep step by step nya dengan tepat (perasaan..), emang sih ini baru pertama kalinya bikin bolu, awalnya aku pikir cara bikinnya gampang, segampang cara makannya..tapi ternyataaa...fuihhh...susah-susah gampang. Selain fokus di bahan-bahan, biar rasanya enak, ternyata bikin bolu supaya bentknya sempurna, ternyata gak cuma ukuran dan takaran bahanynya yang harus tepat, tapi juga banyak “faktor X” yang mempengaruhi kesuksesan membuat bolu. Belajar dari kesalaham, selayaknya seorang profesional ( cie...hehe) aku cari-ca...