Langsung ke konten utama

Resep Sup Iga Sapi

Setelah seharian berpuasa, enaknya makan yang hangat berkuah, sehat, dan sarat gizi. Hmm..iga sapi haduh ngebayanginnya aja udah ngiler 😋 kalau menurut aku sih, bagian iga sapi adalah bagian daging yang paling enak, selain gampang empuk, kaldu yang keluar dari tulang-tulangnya bikin kuah tambah kental dan gurih.

Aku udah kali ke-2 bikin sup iga sapi, dan sukses berat. Makanya aku mau share di sini, supaya mama-mama cantik bisa bikin juga ya buat keluarganya. Bikinnya super simpel, dan gak perlu banyak gaya juga..hehe

Kalau aku sih untuk kuahnya biar gak terlalu keruh dan berlemak, aku pakai dua kali ganti air rebusan, tapi kalau yang lebih suka banyak lemaknya di kuah, misal buat bikin kuah bakso, iganya bisa direbus sampai airnya tersisa setengahnya dari sebelum rebus, atau hingga terlihat tanda-tanda hilal ( lha...maksudnya sampai terlihat kuah kaldu), utuk lebih jelasnya, ini dia .....

RESEP SUP IGA SAPI


Waktu: 60 Menit
Porsi : 4 Porsi

Bahan:
🍖 500 gr iga sapi
🍖 2 l air kaldu
🍖 5 butir cengkeh
🍖 5 cm kayu manis
🍖 1 buah bawang bombai ukuran sedang
🍖 1 batang bawang daun
🍖 1 sdm margarin
🍖 1 buah wortel ukuran sedang, potong melingkar
🍖 1 buah kentang ukuran sedang, potong dadu
🍖 Garam dan gula secukupnya
Bumbu halus:
🍖 1/2 sdt merica butir
🍖 1/4 sdt pala bubuk
🍖 3 siung bawang putih

Cara:
(Kuah Kaldu)
🍖 Rebus iga dengan 2 l air  selama kurang lebih 15 menit dengan api sedang, kemudian air di buang beserta lemak-lemak, untuk nantinya mendapatkan air sup yang tampak lebih bening.
🍖 Kemudian rebus kembali dengan air yang baru sekitar 4 L lagi dengan kayu manis dan cengkeh, selama 45 menit dengan api sedang ( di perjalanan aku tambah-tambah airnya, tapi lupa berapa banyak, ini sesuai dengan tingkat keempukan daging yang dibutuhkan), aku pakai panci biasa, kalau pakai panci presto bisa lebih cepat waktunya. Hasil akhir hanya tersisa sekitar 2 L air kaldu.

(Sup Iga)
🍖 Iris bawang bombai, kemudian panaskan margarin di wajan, tumis dengan bumbu halus hingga wangi, kemudian tuangkan hasil tumisan ke dalam kuah kaldu dan masak hingga bumbu dan kuah menyatu, tambahkan garam dan gula secukupnya. Koreksi rasa.
🍖 Saat air masih mendidih, masukan kentang terlebih dulu, tunggu matang sekitar 5 menit, kemudian masukan wortel dan bawang daun, kecilkan api, tunggu hingga sayuran empuk.
🍖 Koreksi rasa, setelah pas, resep sup iga sapi siap dihidangkan.

Bikinnya simpel, habisnya cepet 😊

Pelengkap:

Bawang goreng, kerupuk udang, tempe goreng, dan lain-lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Cara Membuat Seblak Klasik Enak

Seblak adalah salah satu camilan yang awalnya bercokol (bahasanya dong...hehe) di daerah Jawa Barat. Aku masih sangat ingat sepulang sekolah kalau kumpul-kumpul dengan teman satu geng di salah satu rumah dari kami, pasti menu wajib yang menemani kami buat PR atau sekedar ngobrol-ngobrol tentang Boyband Westlife  dan gosip sekolah adalah seblak. Dan kayaknya kami gak akan pernah lupa cara membuat seblak itu sampai sekarang. Aku sama sekali gak menyangka seblak akan setenar ini sekarang. Di mana-mana ada yang jual seblak, bahkan sampe ujung pulang Jawa atau bahkan sampai ke luar pulau. Sayangnya seblak yang banyak beredar di kebanyakan warung-warung seblak sekarang menurutku tidak "original". Karena setahuku seblak yang aku kenal sejak jaman sekolah itu bukan seblak yang banyak dijual sekarang: banyak kuahnya sampai sulit membedakan antara sebelak dan bakso tusuk dengan warna merah merona yang menyala-nyala (apa sihhh...hehe). Selain itu, sekarang itu lebih heboh aja, ada yang ...

Review: Mamasuka Spicy Topokki

Ini sepertinya akan menjadi camilan berikutnya kalau lagi konsen nulis novel... hehe awalnya aku sama sekali gak kenal makanan-makanan Korea, sampe suatu ketika aku tiba-tiba keranjingan nonton Drakor..😝 Drakor dampaknya parah banget di aku, selain bikin ide tulisan aku jadi mengalir (apa lagi kalau pas ngerjain gendre romance), makanan-makanna yang tampil di film nya langsung bikin nelen ludah semua, pengen coba T.T Selain itu juga, dampak lainnya aku jadi hobi juga coba-coba masak makanan Korea, meskipun kadang rasa autentiknya ya ngira-ngira juga, semoga aja bisa kesampaian pergi ke Korea ya buat ngerasain rasa aslinya.. Aamiin (kenceng banget dah). So, hari ini aku mau review salah satu makanan Korea produk lokal, tapi rasanya menurut aku bersaing sama produk-produk import yang pernah aku coba. Daftar Isi : Unboxing Topokki Harga Topokki instan Mamasuka Toppoki halal Unboxing Topokki Kali ini aku tertarik mencoba Toppoki rasa Spicy dari brand Mamasuka, bungkusnya rata-rata...

Review: Kopi Java Preanger, Kopi Arabika dengan Aroma yang Kuat

(Java Preanger Coffee)  Sebenarnya aku bukan master di bidang kopi, cuma gegara nonton liputan di TV1 tentang sejarah kopi di Indonesia. Dan mendengar nama gunung Manglayang disebut-sebut di sana 😁 Jadi merasa tergerak buat tahu lebih banyak, dan setelah itu aku jadi menemukan alasan kenapa Dee Lestari bikin novel filosofi kopi (walaupun belum pernah juga baca sih.. Hehe). Ada cerita panjang dibalik segelas kopi yang kita minum, bahkan di negara eropa acara minum kopi udah jadi semacam kultur, tiada hari tanpa kopi. Mungkin itu juga yang membuat, kenapa dulu Belanda begitu agresif memberlakukan tanam paksa kopi di beberapa daerah di Indonesia. Indonesia memang salah satu negara penghasil biji kopi terbesar dunia (kalau gak salah no 3 gitu ya?). Mulai dari sabang sampai merauke kita punya jenis kopi dengan cita rasa yang khas. Namun, sudah kenal dengan Java Preanger Coffee? Konon katanya ini adalah jenis kopi tertua yang pernah dibudidayakan di Indonesia. Java Preanger Co...

Belajar dari Makanan Rumah Sakit

Lama tidak update blog, rasanya hampa-hampa gimana gitu #lebay. Alhamdulillah.. Anak kedua saya sudah lahir, dengan penuh drama dan tanpa diduga-duga. Disini aku gak akan bahas detail proses lahirannya karena ini bukan blog parenting or semacamnya 😄. Untuk anak kedua ini, aku harus di rawat di rumah sakit karena divonis terkena preeklamsia, semacam "penyakit" khas ibu hamil. Dari cuma baca-baca di internet tentang komplikasi kehamilan ini, eh malah ngalamin sendiri, sedih pasti tapi itu adalah takdir terbaik yang sudah digariskan Allah swt. Apa pun yang pasti aku banyak belajar dan bersyukur untuk 9 hari menginap di rumah sakit. Kalau boleh curhat sedikit, di rawat di rumah sakit memang bukan suatu yang menyenangkan, at least aku pribadi selama di rumah sakit gak perlu repot mengerjakan pekerjaan rumah dan dapur, gak perlu ngurus anak, dan intinya benar-benar istirahat termasuk nulis blog dan pekerjaan lainnya. Selain banyak belajar makna ikhlas dan bersyukur, aku juga ba...