Langsung ke konten utama

Review: Meg Cheddar Merah, Keju Snow Brand asal Jepang

Yeayyy... udah lama banget rasanya gak update blog...😅. Aku nya lagi sibuk ngerjain novel, pemirsah... yang membutuhkan konsentrasi dan kreativitas tingkat tinggi...halah.

Ngga juga sih, kebetulan emang lagi bingung cari ide pengen coba makan apa lagi buat di review. Karena kemaren banyak yang nanaya ke aku Keju Kraft Cheddar sama Keju Meg Cheddar enak yang mana? (maklum udah mau dekat-dekat lebaran ibu-ibu mah lagi pada siap-siap bikin kue kering, kamu gimana?), makanya biar lebih objektif cari mana yang lebih enak aku tulis aja reviewnya buat kalian ya, ntar tinggal kalian aja yang menilai mau pilih ini atau itu 😊. Oh ya, aku belum sempat nulis review buat Kraft Cheddar, tapi aku udah sempet tulis Kraft All in one, yang mungkin bisa kamu baca juga, okeh! soalnya pas aku rilis tulisan ini, ternyata respon pembaca lumayan, kayaknya emang lagi banyak yang cari referensi keju ya.

Daftar Isi :

Harga Meg Keju Cheddar dan kemasan Keju Meg Cheddar

Pertama-tama aku pengen bahas dulu kemasannya ya, sebetulnya ini mencolok juga sih, karena sampulnya itu dominan warna merah, kalau yang aku tangkap sih produsen Snow Brand memang membedakan jenis-jenis kejunya dari warna di sampulnya, dan untuk keju Meg Cheddar memang warnanya merah, supaya gampang kalau lagi buru-buru, gak perlu di baca dulu judulnya kan.

meg cheddar merah
(Keju Meg Cheddar)

Karena setahuku juga selain Meg Cheddar merah ada juga yang warna hijau. Perbedaan Meg Cheddar merah dan hijau itu dari jenisnya, kalau yang hijau adalah versi serbaguna, biasanya kadar airnya lebih banyak, jadi kalau kamu pengen cari keju yang rasanya keju banget atau rich, menurut aku, bisa pilih Meg Cheddar merah.

Di bagian dalamnya juga dibungkus lagi sama plastik, dan menurut aku jadi lebih higienis aja sih, dan mudah kalau ada sisa, tinggal masukin lagi ke dalam plastiknya. Cuma robeknya jadi lebih ribet, ketimbang yang bungkus dalamnya pakai aluminium foil, yang membutuhkan peralatan tambahan buat bukanya, kayak misal gunting.

Harga Meg keju yang satu ini lumayan sih ya, sekitar 21 ribu - 25 ribuan,  harganya masih cukup murah dibandingkan Keju Kraft Cheddar. Aku beli di Supermarket dekat rumah,  tadinya aku pengen cari Meg Keju serbaguna, cuma kata Si Mbaknya lagi kosong, dan agak kaget pas tahu harganya lumayan jauh sama Meg hijau..hehe. Kalo beli di marketplace biasanya aku beli disini, harganya biasanya lebih murah dari toko offline.

Rasa dan tekstur Meg Cheddar merah

Langsung ke rasa dan tekstur, kalau bicara rasa, semua keju Cheddar yang aku coba tuh rata-rata pada asin ya, entah kenapa, beda sama jenis keju lain kaya misal mozarella atau apa lah. Untuk Meg Cheddar merah ini menurut aku rasa asinnya lebih sedikit dari pada merek Kraft, jadi cukup nyaman kalau dimakan langsung gitu, tapi kalau pengen yang gak lebih asin lagi, aku saranin Emina yang rich.

Sedangkan untuk teksturnya, ini cukup lembut, beda sama versi serbaguna yang kayaknya teksturnya keras banget. Meski lembut, masih cukup mudah buat di parut tapi juga gak terlalu susah buat meleleh, walaupun keju ini tujuan utama bukan biar gampang leleh ya. Anak balita di rumah juga seneng banget nyemil keju ini, karena memang gak terlalu asin dan teksturnya emang empuk gitu.

keju meg cheddar
(kemasan dalam keju Meg Cheddar)

Dan kalau kamu suka bikin-bikin apa gitu, semacam kue atau masakan-masakan berbahan keju, Meg Cheddar merah ini bisa cukup memudahkan. Soalnya cukup lihat kemasannya, itu udah dikasih tanda, dengan gram, kebetulan yang di kemasan itu setiap sekitar 30 gr ada sekat (partisi), biar gampang dipotong. Jadi kalau misal nih, kamu butuh 60 gr, maka tinggal potong sebanyak dua blok. Menurut aku ini memudahkan buat masak sih, kalau gak punya timbangan di rumah.

Komposisi dan kalori Meg Cheddar merah

Keju memang sumber kalsium, karena memang bahan dasarny adari susu ya. kalau dari komposisinya, Meg Cheddar merah ini memamng mengandung lebih banyak Keju Cheddar di dalamnya, tau dari maan? itu dari urutan bahan-bahan yang di tulis makin banyak jumlah yang di masukan ke dalam makanan di tulisnya makin pertama ( ini aku masih inget banget pas ikutan seminar masak-masak, materi baca komposisi di kemasan makanan..hehe).

komposisi meg cheddar merah
(Informasi nutrisi Meg Cheddar)

Nah kalau jumlah kalorinya, setiap 28 gr mengandung 60 Kkal, dengan jumlah natrium (garam) sebanyak 470 mg, dan kalsium sekitar 300 mg. Jadi kalau buat taburan, kayaknya maksimal 2 sendok makan aja cukup, makin banyak memang makin ngeju tapi jangan lupa zat lainnya juga makin banyak yang masuk mulut, which is garem.

So, itu tadi review aku tentang Meg Cheddar merah ini, di akhir tulisan aku punya sedikit penilaian versi aku nih, 

🧀 Harga Meg keju: 4/5

🧀 Kemasan: 4/5

🧀 Rasa: 5/5

🧀 Beli lagi: mungkin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Totole Kaldu Rasa Jamur (Vegetarian Food)

Kesampaian juga mencoba kaldu Totole rasa jamur yang lagi happening banget di komunitas ibu-ibu sehat anti MSG 😁 Dari awal kemunculan produk ini yang hanya di jual di komunitas-komunitas, terus mulai bisa dibeli bebas via online, masih juga belum beli karena harganya mahal belum ongkir. Dan setelah maju mundur cantik buat beli, sekarang baru sempat beli, itu pun pas gak sengaja liat di swalayan ada yang begini. Walaupun akhir-akhirnya aku lebih suka belanja di internet. Sebetulnya Totole kaldu rasa jamur ini diperuntukan bagi para vegetarian, yang dari mulai ke kaldu-kaldu gak boleh ada unsur hewani. Dan semakin tenar dikalangan penggiat diet sehat bebas kolesterol, karena kaldu dari tumbuhan tidak mengandung lemak sama sekali, dan karena sangat alami dan tidak menggunakan MSG, maka ibu-ibu yang punya balita khususnya, berbondong-bondong lah membicarakan kaldu ini.. Hehe (Totole Kaldu Rasa Jamur)  Gambar di bungkusnya imut-imut banget, gemesinnnnn 😝😝😝 terus tuli...

Cara Membuat Seblak Klasik Enak

Seblak adalah salah satu camilan yang awalnya bercokol (bahasanya dong...hehe) di daerah Jawa Barat. Aku masih sangat ingat sepulang sekolah kalau kumpul-kumpul dengan teman satu geng di salah satu rumah dari kami, pasti menu wajib yang menemani kami buat PR atau sekedar ngobrol-ngobrol tentang Boyband Westlife  dan gosip sekolah adalah seblak. Dan kayaknya kami gak akan pernah lupa cara membuat seblak itu sampai sekarang. Aku sama sekali gak menyangka seblak akan setenar ini sekarang. Di mana-mana ada yang jual seblak, bahkan sampe ujung pulang Jawa atau bahkan sampai ke luar pulau. Sayangnya seblak yang banyak beredar di kebanyakan warung-warung seblak sekarang menurutku tidak "original". Karena setahuku seblak yang aku kenal sejak jaman sekolah itu bukan seblak yang banyak dijual sekarang: banyak kuahnya sampai sulit membedakan antara sebelak dan bakso tusuk dengan warna merah merona yang menyala-nyala (apa sihhh...hehe). Selain itu, sekarang itu lebih heboh aja, ada yang ...

Review: Mamasuka Spicy Topokki

Ini sepertinya akan menjadi camilan berikutnya kalau lagi konsen nulis novel... hehe awalnya aku sama sekali gak kenal makanan-makanan Korea, sampe suatu ketika aku tiba-tiba keranjingan nonton Drakor..😝 Drakor dampaknya parah banget di aku, selain bikin ide tulisan aku jadi mengalir (apa lagi kalau pas ngerjain gendre romance), makanan-makanna yang tampil di film nya langsung bikin nelen ludah semua, pengen coba T.T Selain itu juga, dampak lainnya aku jadi hobi juga coba-coba masak makanan Korea, meskipun kadang rasa autentiknya ya ngira-ngira juga, semoga aja bisa kesampaian pergi ke Korea ya buat ngerasain rasa aslinya.. Aamiin (kenceng banget dah). So, hari ini aku mau review salah satu makanan Korea produk lokal, tapi rasanya menurut aku bersaing sama produk-produk import yang pernah aku coba. Daftar Isi : Unboxing Topokki Harga Topokki instan Mamasuka Toppoki halal Unboxing Topokki Kali ini aku tertarik mencoba Toppoki rasa Spicy dari brand Mamasuka, bungkusnya rata-rata...

Review: Kopi Java Preanger, Kopi Arabika dengan Aroma yang Kuat

(Java Preanger Coffee)  Sebenarnya aku bukan master di bidang kopi, cuma gegara nonton liputan di TV1 tentang sejarah kopi di Indonesia. Dan mendengar nama gunung Manglayang disebut-sebut di sana 😁 Jadi merasa tergerak buat tahu lebih banyak, dan setelah itu aku jadi menemukan alasan kenapa Dee Lestari bikin novel filosofi kopi (walaupun belum pernah juga baca sih.. Hehe). Ada cerita panjang dibalik segelas kopi yang kita minum, bahkan di negara eropa acara minum kopi udah jadi semacam kultur, tiada hari tanpa kopi. Mungkin itu juga yang membuat, kenapa dulu Belanda begitu agresif memberlakukan tanam paksa kopi di beberapa daerah di Indonesia. Indonesia memang salah satu negara penghasil biji kopi terbesar dunia (kalau gak salah no 3 gitu ya?). Mulai dari sabang sampai merauke kita punya jenis kopi dengan cita rasa yang khas. Namun, sudah kenal dengan Java Preanger Coffee? Konon katanya ini adalah jenis kopi tertua yang pernah dibudidayakan di Indonesia. Java Preanger Co...

Belajar dari Makanan Rumah Sakit

Lama tidak update blog, rasanya hampa-hampa gimana gitu #lebay. Alhamdulillah.. Anak kedua saya sudah lahir, dengan penuh drama dan tanpa diduga-duga. Disini aku gak akan bahas detail proses lahirannya karena ini bukan blog parenting or semacamnya 😄. Untuk anak kedua ini, aku harus di rawat di rumah sakit karena divonis terkena preeklamsia, semacam "penyakit" khas ibu hamil. Dari cuma baca-baca di internet tentang komplikasi kehamilan ini, eh malah ngalamin sendiri, sedih pasti tapi itu adalah takdir terbaik yang sudah digariskan Allah swt. Apa pun yang pasti aku banyak belajar dan bersyukur untuk 9 hari menginap di rumah sakit. Kalau boleh curhat sedikit, di rawat di rumah sakit memang bukan suatu yang menyenangkan, at least aku pribadi selama di rumah sakit gak perlu repot mengerjakan pekerjaan rumah dan dapur, gak perlu ngurus anak, dan intinya benar-benar istirahat termasuk nulis blog dan pekerjaan lainnya. Selain banyak belajar makna ikhlas dan bersyukur, aku juga ba...